Suara.com - Butuh motor harian irit, awet, dan harganya nggak bikin kantong jebol? Simak lima rekomendasi motor bekas di kisaran 5 jutaan yang terbukti tangguh untuk perjalanan kerja sehari-hari.
Semua pilihan ini dipilih berdasarkan keandalan mesin, konsumsi bahan bakar, dan ketersediaan suku cadang murah.
Di tengah naiknya harga kendaraan dan bahan bakar, membeli motor bekas bukan lagi pilihan terakhir—tapi strategi cerdas.
Apalagi bagi karyawan dengan anggaran terbatas yang butuh transportasi andal tanpa utang macet.
Motor bekas di kisaran 5–6 juta rupiah masih bisa memberi performa prima asal tahu mana yang layak dibeli.
Kriteria utama motor harian yang layak: irit bahan bakar, perawatan mudah, dan suku cadang tersedia luas.
Mesin 110cc hingga 125cc jadi pilihan ideal karena cukup bertenaga tapi tetap efisien. Jangan tergoda harga murah kalau kondisi mesin sudah mentok atau bodi pernah tabrakan berat.
Berikut 5 motor bekas yang layak jadi andalan harian—semuanya di bawah 6 juta, terjangkau, dan terbukti awet dipakai ribuan kilometer.
1. Honda Revo Fit
Baca Juga: Mantap, Toprak Razgatlioglu Diizinkan Uji Coba Motor Yamaha Lebih Dulu

Salah satu pilihan terbaik adalah Honda Revo Fit, motor bebek yang telah menjadi legenda karena ketahanan dan efisiensi bahan bakarnya.
Dengan harga bekas sekitar 5,2 hingga 5,8 juta untuk tahun 2015–2017, motor ini menawarkan konsumsi bahan bakar hingga 55–60 km per liter.
Mesin 110cc SOHC-nya dikenal tahan lama bahkan hingga 50.000 km tanpa harus turun mesin, sementara suku cadangnya termasuk yang paling murah dan mudah ditemukan di seluruh Indonesia.
Desainnya yang ringkas juga sangat cocok untuk manuver di jalanan macet dan area parkir sempit.
![Mio Soul [Youtube/Jack Man]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/04/78985-mio-soul.jpg)
Bagi yang lebih suka skuter matik dengan tampilan modern, Yamaha Mio Soul GT 125 layak dipertimbangkan.
Dibanderol sekitar 5,5 hingga 6 juta untuk unit tahun 2016–2018, motor ini dibekali mesin Blue Core 125cc yang irit hingga 48 km per liter.
Performanya lebih responsif dibanding generasi sebelumnya, membuatnya nyaman digunakan untuk perjalanan jarak jauh.
Suspensinya empuk dan mampu meredam guncangan di jalan berlubang, sementara banyaknya aksesori aftermarket memungkinkan pemilik untuk memodifikasi tampilan tanpa harus menguras kantong.
3. Honda Beat FI 2016–2018

Tak bisa dipungkiri, Honda Beat FI 2016–2018 tetap menjadi raja motor matik di Indonesia, dan alasan utamanya jelas: kepraktisan dan keiritan.
Dengan harga bekas antara 5,3 hingga 5,9 juta tergantung kondisi, Beat FI menggunakan teknologi fuel injection yang membuat pembakaran lebih stabil dan irit 10–15 persen dibanding sistem karburator.
Bobotnya yang ringan hanya sekitar 90 kg membuatnya sangat mudah dikendalikan di kemacetan kota.
Biaya perawatan rutin juga terjangkau, hanya sekitar 75.000 hingga 100.000 rupiah per 3.000 km, dan nilai jual kembalinya tetap tinggi jika suatu saat ingin upgrade.
4. Suzuki Shogun 110 SP

Bagi yang menyukai motor bebek dengan karakter lebih bertenaga dan desain klasik, Suzuki Shogun 110 SP bisa jadi pilihan menarik.
Dengan harga bekas 5 hingga 5,7 juta untuk tahun 2016 ke atas, motor ini memiliki mesin 110cc berteknologi pendingin udara yang tahan terhadap panas dan kemacetan.
Konsumsi bahan bakarnya cukup efisien, mencapai 50–55 km per liter, sementara sistem rantai transmisinya lebih awet dibanding V-belt pada motor matik.
Perawatannya pun relatif murah, dan motor ini dikenal kuat untuk penggunaan harian, bahkan saat membawa beban atau boncengan.
5. Yamaha Jupiter MX 135 LC

Terakhir, Yamaha Jupiter MX 135 LC menawarkan kombinasi tenaga dan efisiensi yang sulit ditandingi.
Dengan banderol 5,8 hingga 6 juta untuk unit tahun 2015–2017, motor ini dibekali mesin 135cc 4-tak dengan pendingin cair (Liquid Cooled), yang membuat performanya tetap stabil meski digunakan dalam kondisi cuaca panas atau perjalanan jarak jauh.
Konsumsi bahan bakarnya tetap irit untuk kelasnya, mencapai 45–50 km per liter, dan tarikan bawahnya kuat sehingga nyaman di jalanan menanjak.
Rem cakram di depan dan belakang juga memberikan keamanan ekstra dibanding motor bebek lain yang masih menggunakan tromol di roda belakang.
Penting untuk diingat bahwa membeli motor bekas bukan sekadar soal harga murah, tapi juga kecermatan dalam memilih.
Pastikan untuk mengecek riwayat servis, kelengkapan dokumen seperti BPKB dan STNK, serta memastikan kendaraan tidak pernah terendam banjir atau mengalami kecelakaan berat.
Lakukan uji coba di berbagai kondisi jalan untuk menilai kenyamanan dan respons mesin.
Dengan pertimbangan matang, motor bekas bukan sekadar penghematan, tapi investasi transportasi harian yang cerdas dan berkelanjutan.