Bukan Salah Mobilnya, Ini 3 Dosa Fatal Pengguna Calya dan Sigra yang Bikin Tenaga Loyo

Senin, 18 Agustus 2025 | 17:25 WIB
Bukan Salah Mobilnya, Ini 3 Dosa Fatal Pengguna Calya dan Sigra yang Bikin Tenaga Loyo
Ilustrasi Calya vs Sigra. [Dok. Istimewa]

Suara.com - Merasa Toyota Calya atau Daihatsu Sigra kesayangan Anda terasa "ampun banget" di tanjakan, terutama saat AC nyala dan diisi penuh? Anda tidak sendirian.

Banyak pemilik mengeluh mobilnya ngeden dan ngelitik kalau dipaksa kerja keras. Tapi, tunggu dulu. Sebelum menyalahkan mesin 1.200cc-nya, mari kita bedah tuntas apa kata pakar otomotif. 

Kesalahan Pertama: Ekspektasi Kuda Pacu pada Mobil Harian

Banyak dari kita lupa kodrat asli dari si kembar Calya-Sigra. Menurut Om Trisno, seorang praktisi otomotif, masalah utama seringkali datang dari ekspektasi yang keliru.

"Secara prinsip kita mesti mesti lihat nih Calya sama Sigra ini masuk kategori mana sih sebetulnya," jelas Om Trisno dilansir dari Youtube DenKus Channel.

Intinya sederhana: Calya dan Sigra adalah mobil LCGC (Low-Cost Green Car). Artinya, mobil ini dari awal dirancang untuk tujuan spesifik.

"Harusnya digunakannya adalah untuk city car, untuk kendaraan-kendaraan kita harian," tegasnya.

Daihatsu New Sigra Varian Tertinggi Terima Penyegaran di GIIAS 2025. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta)
Daihatsu New Sigra Varian Tertinggi Terima Penyegaran di GIIAS 2025. (Foto: SUARA.COM/Manuel Jeghesta)

Jadi, mengharapkannya punya performa sekelas Avanza-Xenia untuk kerja keras adalah sebuah kekeliruan.

Selain itu masalah kapasitas juga jadi biang keladi. Walaupun punya tiga baris kursi, jangan samakan dengan MPV sejati.

Baca Juga: Daihatsu Rocky Hybrid Jadi Bintang GIIAS 2025, Sabet Penghargaan dan Ratusan Pesanan

Om Trisno menjelaskan bahwa konfigurasi idealnya adalah untuk empat orang dewasa dan sisanya anak-anak meskipun dalam klaim pabrikan bisa diisi 7 penumpang dewasa.

Over Kapasitas = Tenaga Loyo. Hal ini yang ditegaskan om Trisno.

"tapi orang Indonesia mempersepsikannya ya sudah tuju loh masukin aja semua tuh... ya enggak kaget kalau itu masuk barang masuk orang dewas shock breakernya jeblos shock breaker nya ambles begitu digas ngelitik ya karena kapasitas beban dia LCGC itu bukan untuk perang seperti itu."

Ketika mobil dipaksa membawa beban melebihi kapasitas desainnya, wajar jika mesin 1.200cc berpenggerak roda depan ini terasa berat, terutama di tanjakan.

Kesalahan Kedua: Asal Ganti Oli, yang Penting Murah

Toyota Calya (Toyota)
Toyota Calya (Toyota)

Ini dia "dosa" yang paling sering dilakukan. Karena cap mobilnya "murah", perawatannya pun seringkali dibuat semurah mungkin.

Padahal, ini adalah sebuah jebakan.

Justru sebaliknya, mesin LCGC yang lebih presisi butuh perhatian ekstra, terutama soal pelumas.

Rekomendasi Pabrikan: "LCGC itu harus pakai 0W20. Sekarang pertanyaannya pada ganti olinnya pakai yang 0W20 apa 1040?"

Kenapa Harus 0W-20? Oli yang lebih encer (0W-20) dirancang untuk mesin modern yang celahnya lebih rapat dan presisi.

Menggunakan oli kental seperti 10W-40 akan membuat kinerja mesin lebih berat, yang berujung pada tarikan lemot dan boros BBM.

Jadi, jika selama ini Anda masih memakai oli kental, jangan heran kalau tarikan Calya Anda terasa berat.

Kesalahan Ketiga: "Meracuni" Mesin dengan Bensin Oktan Rendah

Keluhan mesin ngelitik atau knocking adalah masalah klasik. Penyebabnya? Pembakaran yang tidak sempurna.

Dan sumber utamanya seringkali adalah bahan bakar yang kita gunakan.

Jika Anda pengguna setia Pertalite, simak baik-baik penjelasan Om Trisno.

"Harusnya rekomendasinya pakai apa? Dia oktan numbernya harus di atas 92 harusnya. Harusnya tidak di Pertalite harusnya," ungkapnya.

Mesin Calya-Sigra, yang sudah dilengkapi busi canggih jenis Iridium, membutuhkan bahan bakar dengan oktan minimal 92 (setara Pertamax) agar proses pembakarannya sempurna.

"Isi bensinnya Pertalite kayaknya bakalan terjadi ngelitik juga dong ya. Percuma kalau sudah diservis kasih oktannya oktan rendah. Iya. Percuma kan pertahanan bakal ada potensi ngelitik lagi." ujar Om Trisno.

Menggunakan bensin oktan rendah pada mesin yang dirancang untuk oktan tinggi akan memicu pembakaran dini, yang terdengar sebagai suara "ngelitik" dan dalam jangka panjang bisa merusak komponen mesin.

Pahami Mobilmu, Rawat dengan Benar

Pada akhirnya, performa Toyota Calya atau Daihatsu Sigra sangat bergantung pada bagaimana kita sebagai pemilik memahami dan merawatnya. Mobil ini adalah pilihan cerdas untuk komuter perkotaan dan keluarga kecil, asalkan kita tidak membebaninya di luar batas kemampuannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI