- Shell merumahkan karyawan karena BBM langka.
- BP-AKR sebelumnya bilang akan menutup 10 SPBU.
- Kementerian ESDM bilang, beli saja dari Pertamina.
Suara.com - Kelangkaan BBM di SPBU-SPBU swasta alias non-Pertamina memaksa Shell dan BP-AKR mengambil kebijakan dramatis. Shell misalnya memutuskan untuk merumahkan pegawai, sementara BP berencana menutup SPBU mereka.
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian, pada Selasa (16/9/2025) mengatakan pihaknya melakukan penyesuaian kegiatan operasional di SPBU menyusul kelangkaan BBM untuk pihak non-Pertamina.
"Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell, selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap," ucap Ingrid.
Penyesuaian kegiatan operasional SPBU itu meliputi penyesuaian jam kerja, penyesuaian jumlah hari kerja, hingga merumahkan karyawan.
Pernyataan tersebut disampaikan Ingrid terkait sejumlah karyawan SPBU, yang dirumahkan karena ketidaktersediaan pasokan produk BBM jenis bensin.
Terkait dengan kabar tutupnya sejumlah SPBU Shell, Ingrid menyampaikan bahwa SPBU Shell tetap melayani masyarakat dengan produk BBM yang tersedia, yakni Shell V-Power Diesel.
Selain itu, SPBU Shell juga masih melayani Shell Recharge, bengkel, Shell Select, dan pelumas Shell.
"Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap," ucapnya.
Produk BBM jenis bensin, seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Baca Juga: BP Mau Tutup 10 SPBU, Kementerian ESDM Akan Impor Minyak AS untuk Isi SPBU Swasta
Shell Indonesia, lanjut dia, senantiasa berupaya untuk memastikan kelancaran pendistribusian dan penyediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk memastikan produk BBM jenis bensin dapat tersedia kembali," kata Ingrid.
Sebelumnya pada pekan lalu Direktur Utama BP-AKR Vanda Laura juga mengatakan pihaknya berencana menutup sekitar 10 SPBU akibat kelangkaan BBM yang berlarut-larut.
“Kalau misalnya SPBU kami buka, kalau tidak ada barangnya (BBM) kan sayang, ya,” kata Vanda ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM Jakarta.
Permasalahan tersebutlah yang ia sampaikan dalam rapat bersama Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung. Rapat tersebut merupakan respons pemerintah terkait kelangkaan BBM di SPBU swasta, seperti Shell dan bp.
Vanda mengungkapkan sesungguhnya 10 SPBU tersebut sudah dibangun, tinggal beroperasi.