7 Cara Cuci Mobil yang Benar Setelah Terjang Banjir, Jangan Dinyalakan!

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 29 Oktober 2025 | 11:22 WIB
7 Cara Cuci Mobil yang Benar Setelah Terjang Banjir, Jangan Dinyalakan!
ilustrasi mobil terjang banjir (Pexels/Dibakar Roy)

Suara.com - Menghadapi musim hujan, penting bagi Anda untuk mengetahui cara cuci mobil setelah terjang banjir. Banyak pemilik kendaraan yang terburu-buru mencuci mobil tanpa memperhatikan kondisi mesin, kelistrikan, atau bagian bawah kendaraan.

Padahal, mencuci mobil yang habis terendam banjir tidak bisa dilakukan sembarangan. Kesalahan kecil dapat menyebabkan karat, kerusakan sistem listrik, bahkan menurunkan performa mesin.

Agar mobil Anda tetap aman dan berfungsi optimal, berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti.

ilustrasi mobil terjang banjir (Pexels/Dibakar Roy)
ilustrasi mobil terjang banjir (Pexels/Dibakar Roy)

1. Cek kondisi mobil sebelum dicuci

Sebelum memulai proses pencucian, pastikan Anda tidak langsung menyalakan mesin mobil. Air banjir bisa masuk ke ruang mesin, sistem bahan bakar, atau knalpot.

Jika Anda menyalakan mesin tanpa pemeriksaan, air yang masuk bisa menyebabkan water hammer dan merusak piston.

Langkah terbaik adalah mengecek terlebih dahulu kondisi oli mesin. Tarik dipstick oli dan lihat warnanya. Bila terlihat seperti susu kental dan berwarna kecokelatan, itu pertanda air sudah bercampur dengan oli. Dalam kondisi ini, jangan paksakan mesin hidup.

Sebaiknya hubungi bengkel atau teknisi terpercaya untuk melakukan pengurasan oli dan pemeriksaan menyeluruh sebelum Anda melanjutkan ke tahap pencucian.

2. Bilas mobil dengan air bersih dari bawah ke atas

Baca Juga: 5 Mobil Listrik Kecil untuk Antar Jemput Anak Sekolah, Ada Alphard Mini Versi Murah

Setelah memastikan aman, langkah cara mencuci mobil setelah banjir berikutnya adalah membilas seluruh bagian mobil. Gunakan air bersih bertekanan sedang untuk menghilangkan lumpur dan kotoran yang menempel di kolong, fender, velg, dan sela-sela bodi.

Penting untuk memulai bilasan dari bawah ke atas. Hal ini berguna agar kotoran yang menempel di bagian bawah tidak langsung terbawa ke permukaan atas mobil dan menyebabkan goresan.

Hindari juga menggunakan air bertekanan sangat tinggi di area sensitif seperti radiator, kabel listrik, atau sensor-sensor mobil karena bisa menyebabkan korsleting.

3. Bersihkan ruang mesin dengan hati-hati

Bagian mesin adalah area paling rentan setelah mobil terkena banjir. Karena itu, proses pembersihannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Tutup bagian-bagian penting seperti aki, alternator, ECU, dan sekring menggunakan plastik atau pelindung khusus.

Gunakan kain lembut atau kuas halus yang dibasahi air sabun untuk mengangkat lumpur atau kotoran. Hindari menyemprotkan air langsung ke ruang mesin.

Setelah dibersihkan, lap hingga kering menggunakan kain mikrofiber, kemudian buka penutup pelindung yang sebelumnya digunakan.

Jika Anda merasa ragu, sebaiknya serahkan tahap pembersihan ruang mesin kepada bengkel profesional agar sistem kelistrikan tidak terganggu.

4. Cuci bagian bawah dan kolong mobil secara menyeluruh

Kolong mobil adalah area yang paling banyak terkena lumpur dan pasir saat banjir. Jika tidak dibersihkan dengan baik, bagian ini dapat memicu karat dan mempercepat korosi pada sasis.

Gunakan semprotan air bersih dan sikat berbulu sedang untuk mengangkat sisa kotoran di area peredam, suspensi, hingga sistem pengereman. Setelah itu, semprotkan cairan antikarat atau pelumas ringan pada bagian logam untuk mencegah karat muncul.

Langkah ini juga penting agar suspensi dan sistem kemudi tidak cepat aus akibat kotoran yang menumpuk.

5. Keringkan seluruh bagian mobil dengan benar

Setelah semua bagian dicuci, jangan biarkan mobil mengering sendiri di bawah sinar matahari langsung. Air yang tersisa bisa meninggalkan noda air atau bahkan masuk ke celah sempit yang sulit dikeringkan.

Gunakan lap mikrofiber bersih untuk menyerap sisa air di permukaan mobil. Lanjutkan dengan meniup area tersembunyi menggunakan blower atau kompresor udara, terutama di celah pintu, kisi-kisi radiator, dan sekitar lampu.

Untuk interior, jika bagian dalam mobil ikut basah akibat banjir, keluarkan karpet, jok, dan bagian busa untuk dijemur hingga benar-benar kering. Pastikan kabin bebas lembap agar tidak menimbulkan bau apek dan jamur.

6. Periksa sistem kelistrikan dan cairan mobil

Langkah cara cuci mobil pasca banjir tidak hanya berhenti di bagian luar saja. Setelah semuanya kering, Anda perlu memeriksa sistem kelistrikan mobil, termasuk lampu, klakson, dan wiper.

Jika ada bagian yang tidak berfungsi, segera perbaiki agar tidak menimbulkan kerusakan lebih lanjut.

Selain itu, perhatikan cairan lain seperti oli transmisi, minyak rem, dan air radiator. Bila terlihat keruh atau berubah warna, segera ganti. Mengabaikan hal ini dapat menyebabkan kerusakan komponen penting di kemudian hari.

7. Gunakan cairan pelindung bodi dan interior

Sebagai langkah terakhir dalam cara cuci mobil setelah banjir, Anda bisa memberikan perawatan tambahan agar tampilan mobil tetap prima. Gunakan wax atau cairan pelindung cat untuk mengembalikan kilau bodi dan melindungi permukaan dari oksidasi.

Untuk bagian interior, gunakan cairan pembersih khusus bahan kulit atau kain. Pastikan semuanya benar-benar kering sebelum dipasang kembali agar tidak menimbulkan bau atau jamur di kabin.

Membersihkan mobil setelah terendam banjir memang membutuhkan ketelitian ekstra. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda tidak hanya menjaga tampilan kendaraan tetap bersih, tetapi juga memastikan performa dan keamanannya tetap optimal.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI