Suara.com - Vespa matic digandrungi anak muda zaman kekinian, termasuk para mahasiswa yang ingin praktis dan tampil stylish berkendara.
Meski dikenal premium, Vespa ternyata punya beberapa model yang masih terjangkau dan cocok buat kebutuhan mobilitas harian anak kuliah.
Dengan performa yang bandel, konsumsi BBM yang irit, dan fitur modern, deretan skuter Vespa murah dapat dipertimbangkan sebagai kendaraan harian.
Inilah 5 rekomendasi Vespa matic paling murah untuk mahasiswa yang bandel dan stylish, lengkap dengan spesifikasi dan kisaran harganya.
1. Vespa LX 150 3V

Vespa LX 150 3V dibekali mesin silinder tunggal 150 cc dengan tiga katup dan injeksi elektronik. Karakter mesin 3V terkenal responsif namun tetap efisien untuk penggunaan harian.
Dari sisi konstruksi, Vespa LX 150 3V memakai rangka baja kokoh dengan ukuran ban 110/70-11 di depan dan 120/70-10 di belakang.
Kenyamanannya unggul karena stabil saat bermanuver. Lampu depan LED dan panel kombinasi analog-LCD membuat tampilannya tetap modern meski bukan model terbaru.
Model ini sudah tidak diproduksi lagi, tapi justru itulah yang membuat harganya terjangkau.
Kisaran harga bekas Vespa LX 150 3V berada di angka Rp20 juta hingga Rp25 jutaan, cocok bagi mahasiswa yang budget-nya terbatas.
Baca Juga: 4 Motor yang Mirip Vespa Mulai Rp20 Jutaan, Retro dan Stylish
2. Vespa LX 125

Vespa LX 125 varian awal hadir dengan mesin 2V atau 3V, sementara model yang lebih baru memakai teknologi i-get yang lebih senyap, halus, dan irit BBM hingga 42 km/liter.
Model i-get direkomendasikan bagi mahasiswa karena konsumsi BBM lebih efisien, getarannya minim, dan fitur-fiturnya modern.
Beberapa unit bahkan sudah dilengkapi USB charger dan panel instrumen digital-analog. Untuk penggunaan harian seperti pergi ke kampus dan kegiatan sosial, LX 125 adalah pilihan ringan dan nyaman.
Harga bekasnya bervariasi cukup jauh sehingga mudah disesuaikan dengan budget kamu.
Model lama bisa ditemukan mulai Rp17,5 juta hingga Rp20 jutaan, sedangkan LX 125 i-get tahun muda berada di kisaran Rp27 hingga Rp30 jutaan.
3. Vespa S 125

Vespa S 125 hadir dalam dua tipe mesin, yaitu 3V untuk model sebelum 2020 dan i-get untuk model setelahnya.
Desainnya lebih sporty dibanding LX, dengan lampu depan berbentuk trapesium dan aksen bodi yang lebih agresif.
Model i-get sudah memakai LED, panel digital-analog, serta port USB yang sangat berguna untuk mobilitas anak muda.
Performa mesin S 125 cukup responsif, dengan tenaga hingga 7,6 kW dan torsi sekitar 10,2 Nm pada model i-get. Suspensi yang nyaman membuat motor ini enak dipakai bermanuver di area perkotaan.
Harga Vespa S 125 bekas tergantung kondisi dan tahun produksi. Model lama biasanya berada di kisaran Rp20 juta hingga Rp26 jutaan, sedangkan model i-get sekitar Rp30 jutaan ke atas.
4. Vespa S 150 3V

Vespa S 150 3V memakai mesin 150 cc 3 katup dengan tenaga sekitar 11 hp dan torsi 11 Nm. Konsumsi bensinnya juga terkenal irit, bisa mencapai 1 liter untuk 54 km dalam kondisi ideal.
Model ini membawa desain sporty dengan garis tegas yang mengingatkan pada Vespino klasik.
Kecepatan maksimumnya mencapai sekitar 105 km/jam, sehingga cukup bertenaga untuk perjalanan jarak sedang. Fitur standar seperti rangka kokoh, rem cakram depan, dan suspensi nyaman membuatnya tetap andal.
Harga bekas Vespa S 150 3V umumnya berada di kisaran Rp20 juta hingga Rp25 jutaan, sehingga menjadi alternatif menarik bagi kamu yang ingin motor 150 cc dengan tampilan berbeda.
5. Vespa Primavera

Vespa Primavera adalah pilihan untuk anak muda yang ingin Vespa dengan desain modern dan fitur lengkap.
Mesin 154,8 cc i-get-nya menghasilkan tenaga 8,7 kW dan torsi 12 Nm yang halus, bertenaga, dan minim getaran. Suspensi adjustable serta ban tubeless 12 inci membuatnya stabil dan nyaman.
Dari segi fitur, Primavera unggul berkat panel digital, lampu full LED, dan desain bodi yang elegan. Model ini lebih cocok untuk pengguna yang memperhatikan style dan ingin motor yang terlihat modern sekaligus nyaman.
Harga bekasnya memang sedikit lebih tinggi. Unit tahun 2014-2015 berada di kisaran Rp27 juta hingga Rp33 jutaan, sementara tahun 2018-2022 bisa mencapai Rp37 juta hingga Rp44 jutaan.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas