- Harga mobil bekas di Indonesia relatif stabil hingga akhir 2025 meski ada kehadiran model baru.
- Honda Brio Satya, Toyota Agya, Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, Toyota Rush, dan Daihatsu Terios paling stabil.
- Stabilitas harga dipengaruhi faktor seperti tingginya permintaan, biaya perawatan, dan kesesuaian penggunaan harian.
Suara.com - Pasar mobil bekas terpantau masih memiliki harga jual yang cukup stabil di tengah kehadiran mobil baru yang ditawarkan oleh para pemegang merek.
Meski berstatus mobil bekas, faktanya ada sejumlah model yang masih memiliki harga jual tinggi. Namun hal ini tentu tak lepas dari kondisi unit, tipe, serta wilayah penjualan.
Berikut deretan mobil bekas di Indonesia yang harga jualnya masih stabil hingga akhir 2025:
Di segmen city car dan hatchback, dua model berikut masih menjadi primadona.
Honda Brio Satya (2020–2023)
Honda Brio Satya masih mempertahankan reputasinya sebagai city car dengan resale value paling kuat.
Pada saat baru, harga mobil ini berada di kisaran Rp180-220 jutaan. Memasuki akhir 2025, harga bekasnya masih bertahan di rentang Rp150-180 jutaan dengan penurunan sekitar 10-20 persen.
Stabilnya harga Brio dinilai dari tingginya permintaan pasar, biaya perawatan yang relatif murah, serta karakter mobil yang sangat cocok untuk penggunaan harian di dalam kota.
Toyota Agya (2020–2022)
Baca Juga: Pilihan Mobil Bekas yang Jarang Dilirik, Padahal Punya Nuansa Premium dengan Harga Terjangkau
Toyota Agya juga menjadi pilihan kuat di kelas entry level.
Saat kondisi baru, mobil ini dipasarkan di kisaran Rp170-210 jutaan. Di pasar mobil bekas 2025, harganya masih berada di angka Rp120-150 jutaan dengan penurunan sekitar 20-25 persen.

Daya tarik Agya diyakini terletak pada konsumsi bahan bakar yang irit, perawatan yang mudah, serta ketersediaan suku cadang yang melimpah.
Beralih ke segmen MPV, dua model berikut juga masih menjadi tulang punggung pasar mobil keluarga sekaligus kendaraan usaha.
Toyota Avanza (2018–2022)
Toyota Avanza masih menyandang predikat sebagai mobil “paling aman” di pasar mobil bekas.
Saat baru, harganya berada di kisaran Rp200-260 jutaan. Di akhir 2025, harga bekasnya masih relatif tinggi yaitu sekitar Rp170-230 jutaan dengan penurunan 15-20 persen.
Stabilnya harga Avanza didukung oleh fungsinya yang serbaguna, bisa digunakan sebagai mobil keluarga ataupun kendaraan komersial, serta jaringan servis yang sangat luas.
Suzuki Ertiga (2019–2022)
Suzuki Ertiga bisa menjadi alternatif bagi konsumen yang mengincar MPV selain Avanza.
Saat baru, mobil ini dijual di kisaran Rp210-280 jutaan, sementara harga bekasnya di akhir 2025 berada di sekitar Rp160-210 jutaan. Penurunan harganya berkisar 20-25 persen.

Ertiga banyak diminati karena menawarkan kabin yang fungsional, kenyamanan yang baik, hingga perawatan yang mudah dan terjangkau.
Sementara di segmen SUV, karakter penggerak roda belakang juga masih menjadi nilai jual utama.
Toyota Rush (2018–2021)
Toyota Rush menjadi salah satu low SUV dengan resale value yang cukup kuat.
Saat baru, harganya berada di kisaran Rp250-275 jutaan. Di pasar bekas di akhir 2025 ini, harganya masih bertahan di sekitar Rp200-240 jutaan dengan penurunan 15–20 persen.
Daihatsu Terios (2018–2021)
Sebagai saudara kembar Rush, Daihatsu Terios juga menunjukkan stabilitas harga yang baik.
Saat baru, harganya berada di kisaran Rp230-260 jutaan. Memasuki akhir 2025, harga bekasnya berada di angka Rp180-230 jutaan dengan penurunan sekitar 20-25 persen.

Terios unggul dari sisi biaya kepemilikan yang lebih terjangkau, ketersediaan parts yang melimpah, serta karakter kendaraan yang tangguh untuk kebutuhan harian.
Bagi Anda yang ingin membeli mobil tanpa harus khawatir nilai jualnya terjun bebas, deretan model di atas bisa menjadi pilihan aman untuk dipertimbangkan jika tertarik untuk mencari mobil bekas.