Hanya sedikit yang tersisa dari masa lampau Nusa Utara, kendati para ahli memprediksi sudah ada manusia yang menghuni kepulauan itu sejak zaman es pada 5000 – 7000 tahun lampau.
Selain legenda, mitos, sastra dan tradisi yang hidup dalam ingatan massal masyarakat setempat, akan sulit menemukan fakta yang masuk akal untuk menjelaskan Nusa Utara bahkan hingga waktu yang terdekat, yaitu di bawah abad 15. Beruntung, perkembangan sains yang kini terbuka luas, setidaknya memberikan cukup sinar atas tabir rahasia sebuah pertanyaan besar: Dari manakah nenek moyang kita berasal. Dari manakah kita datang.
Penyebutan Nusa Utara untuk gugusan Kepulauan Sangihe dan Talaud sendiri baru dimulai pada 1974 oleh A Maluegha dalam “A Brief of the Development of the Dutch Rule in Nusa Utara” sebagai terjemahan dari Nooder Einlanden pada sumber Belanda.