Aksi 22 Mei yang bermaksud untuk melakukan protes terhadap hasil rekapitulasi pemilu berlangsung sejak tanggal 21 Mei kemarin siang dan diwarnai kericuhan pada malam harinya. Bentrokan antara aparat dan massa pun tak terhindarkan lagi.
Aparat berupaya memukul mundur massa dengan gas air mata, water cannon dan menurunkan pasukannya yang membawa pentungan bambu. Massa melawan dengan lemparan batu, botol, petasan dan bom Molotov ke arah aparat.
Awalnya, aksi demo bawaslu ini dilakukan dengan damai, massa terpantau membubarkan diri dengan tenang pada pukul 21.00 atau setelah tarawih bersama. Namun pada pukul 22.40, sekelompok massa datang kembali dan mencoba masuk ke bawaslu dengan merusak pagar duri.