Kriminologi.id - Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menilai pawai anak-anak di acara HUT ke-73 RI dengan menggunakan pakain cadar dan membawa replika senjata merupakan tindakan yang salah. Letak kesalahannya adalah ketika anak-anak membawa replika senjata laras panjang dan senjata tajam.
"Itu suatu pelanggaran terhadap hak anak. Senjata selalu disimbolkan untuk perang serta kekerasan. Untuk pakaiannya itu tidak masalah, itu hak mereka, tetapi yang salah itu senjatanya," katanya saat dihubungi Kriminologi.id, Minggu, 19 Agustus 2018.
Meski dari pihak kepolisian telah memberikan keterangan jika pihak sekolah tidak ada niat buruk ketika pawai kemerdekaan dengan membawa senjata, Aris tetap menyayangkan tindakan para pengajar.
Akibat atribut tersebut, masyarakat kemudian mengkaitkan anak-anak tersebut telah melakukan penghinaan terhadap NKRI dan Pancasila.
"Kenapa harus bawa senjata. Kenapa tidak pakai atribut lain yang membawa pesan damai. Contoh pakai atribut bawa bunga. Kan pesannya lebih terlihat enak. Kalau senjata pesan yang disampaikan kan seperti ini jadinya," kata Arist seraya mengingatkan.
Sebelumnya, Polres Probolinggo telah melakukan klarifikasi kepada Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Probolinggo, Jawa Timur sekaligus panitia pawai budaya HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Kota Probolinggo.
Dari klarifikasi itu terungkap jika panitia dianggap lalai meloloskan penggunaan atribut cadar dan replika senjata oleh salah satu siswi TK peserta pawai.
Namun demikian, penggunaan atribut tersebut tidak mengarah kepada simbol-simbol radikalisme atau terorisme.