Taliban Tolak Tawaran Gencatan Senjata, 20 Anggota Keamanan Diculik

Militan Taliban menolak tawaran Pemerintah Afghanistan untuk gencatan senjata. Panglima Taliban menyatakan akan tetap melancarkan serangan.

kriminologi
Rabu, 22 Agustus 2018 | 13:52 WIB
Taliban Tolak Tawaran Gencatan Senjata, 20 Anggota Keamanan Diculik
Sumber: kriminologi

Kriminologi.id - Militan Taliban menolak tawaran Pemerintah Afghanistan untuk gencatan senjata. Panglima Taliban menyatakan akan tetap melancarkan serangan. Sementara 20 anggota pasukan keamanan yang diculik bersama 170 warga sipil dari 3 bus masih di tahan di penjara rahasia.

Dua panglima Taliban mengatakan pemimpin tertinggi mereka menolak tawaran Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk gencatan senjata selama tiga bulan dimulai saat Idul Adha.

Presiden Afghanistan Umumkan Gencatan Kepada Taliban Taliban Bajak 3 Bus Penumpang, 150 Orang Diculik 10 Agustus 2013, Taliban Culik Anggota Parlemen Perempuan Afghanistan

Pemimpin Taliban Syeh Haibatullah Akhunzada menolak tawaran baru itu atas dasar bahwa hal itu hanya akan membantu misi pimpinan Amerika.

"Kepemimpinan kami merasa bahwa mereka akan tinggal lama di Afghanistan jika kami mengumumkan gencatan senjata sekarang," kata panglima itu melalui telepon seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 22 Agustus 2018. Namun sumber itu tak bersedia disebutkan.

Taliban pernah menyetujui gencatan senjata pemerintah selama tiga hari libur Idul Fitri pada Juni 2018. Gencatan senjata itu dimanfaatkan tentara pemerintah dan petempur. Tak pernah terjadi sebelumnya mereka saling berangkulan di garis-garis depan, dan menaikkan harapan untuk melakukan pembicaraan.

Namun satu panglima Taliban mengatakan gencatan senjata Juni 2018 telah membantu pasukan Amerika Serikat. 

Pemerintah Afghanistan mengatakan gencatan senjata tiga bulan yang ditawarkan diberlakukan pemerintah bersyarat, dan jika Taliban tidak menghormatinya, pemerintah akan tetap melancarkan operasi-operasi militer.

Taliban telah melancarkan serangkaian serangan dalam beberapa pekan belakangan, termasuk di Kota Ghazni, di sebelah baratdaya Kabul. Ratusan orang telah tewas dalam pertempuran itu.

Serangan terbaru dilancarkan Taliban sehari setelah tawaran gencatan senjata itu dikeluarkan pemerintah. Pemerintah berusaha membebaskan sedikitnya 170 warga sipil dan 20 anggota pasukan keamanan yang disandera Taliban dari tiga bus di Provinsi Kunduz, Afghanistan utara.

Esmatullah Muradi, juru bicara gubernur Kunduz, mengatakan penculikan tersebut terjadi ketika bus-bus itu sedang dalam perjalanan melewati Kunduz dari Provinsi Takhtar.

Seorang panglima Taliban di Afghanistan mengatakan sandera-sandera sipil dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk dikirim pulang ke rumah mereka.

Namun, para anggota pasukan keamanan Afghanistan telah dipindahkan ke penjara rahasia Taliban. "Sangat mungkin kami akan pertukarkan mereka dengan para tahanan kami nanti," kata panglma itu.

BERITA LAINNYA

TERKINI