Kriminologi.id - Seorang anak berusia dua tahun berinisial AQ mengalami koma dan dirawat intensif di ruang ICU RSUD Koja, Jakarta Utara. Penganiayaan itu dilakukan oleh seorang ayah tiri dengan memukul dan membenturkan korban ke tembok hingga tak sadarkan diri.
Penganiayaan itu terjadi di rumah kontarakan yang terletak di Jalan Tipar Cakung, Cilincing, Jakarta Utara Rabu, 22 Agustus 2018, sekitar pukul 12.00 WIB.
Adrianus Pernah Aniaya Anak Tiri Tahun Lalu, Bebas Usai Ditebus Istri Penganiayaan Anak Tiri di Koja, Andrianus Sayow Juga Pukul Istri Hamil LPAI: Ayah Tiri Aniaya Anak hingga Koma Kejahatan Luar Biasa
Peristiwa itu berawal saat ayah tiri korban Andrianus Sayow (27) tiba di rumah usai menjemput istrinya. Sesampainya di rumah Andrianus meminta istrinya membeli makanan.
Diduga saat AQ dan ayah tirinya itu berdua penganiayaan itu terjadi. Karena panik melihat AQ yang lemas, Andrianus kemudian menggendong korban ke kamar mandi yang terletak 10 meter dari kamar, korban.
Oleh Andrianus korban kemudian disiram air dengan tujuan menyadarkannya, namun ternyata korban masih tidak sadarkan. Warga yang melihat hal itu sempat menanyakan peristiwa yang dialami AQ.
"Katanya jatoh dari lemari, AQ naik-naik ke atas kata dia langsung pingsan pas jatuh," kata warga bernama Iksan (27) yang tinggal di dekat kontrakan korban saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis, 23 Agustus 2018.
Kepada warga, Andri juga mengaku tidak menganiaya korban. Andri mengaku hanya menyentil bagian telinga.
"Gak ngaku bang, kata Andri dia gak aniaya, dia cuma nyentil doang, tapi gak sampe pingsan, terus ditanya ini kenapa pingsan, bilangnya jatoh dari lemari, kan kaga masuk akal," katanya.
Didamping warga, Andri kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Islam yang berjarak 400 meter dari lokasi kejadian. Warga mengawal ketat Andri saat itu yang takut melarikan diri.
"Karena sempat mau coba kabur, dia minta tolong sama saya, minta dibebasain, sama warga dijagain aja sampe di rumah sakit," katanya.
Sampai di rumah sakit Isalm, AQ langsung mendapatkan perawatan intensif, AQ langsung diberikan oksigen oleh pihak rumah sakit, namun karena luka yang cukup parah dibagian kepala, akhirnya AQ di rujuk ke RSUD Koja, Jakarta Timur.
Menurut Iksan, sebelum kejadian tetangga mendengar suara seperti orang yang kehabisan nafas di dalam kontrakan nomor 3 yang berada di lantai 2.
"Gak denger ribut atau suara nangis pas kejadian, tapi emang sempet denger ada suara kaya orang kehabisan nafas, udah dengernya suara itu doang, selebihnya taunya udah pingsan," kata Iksan.
Penganiayaan itu juga dibenarkan oleh Gatot, kakek korban. Dia mengatakan penganiayaan itu terjadi saat ibu korban tengah membeli makan ke warung nasi tidak jauh dari rumahnya.
"Di situ cucu saya dianiaya oleh bapak tirinya," kata Gatot kepada Kriminologi.id dengan wajah lesu di RSUD Koja, Kamis, 23 Agustus 2018.
Menurut Gatot, Andri kerap menyiksa AQ. Saat kejadian Rabu siang itu, pelaku membenturkan kepala gadis kecil ke tembok, memukuli wajah dan bagian belakang kepala.
Gatot mengatakan, setelah menganiaya anak tirinya itu, Andri panik dan meminta pertolongan warga, sementara AQ sudah tidak sadarkan diri. Saat itu situasi di lingkungan rumah menjadi ramai.
Tidak berselang lama, kata Gatot, Yanti tiba di rumah. Wanita itu kaget saat itu rumahnya dalam keadaan ramai. Dia menjadi histeris saat menemukan anaknya tidak sadarkan diri.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Febriansyah membenarkan penangkapan tersebut. Namun Febriansyah enggan berspekulasi terkait penyebab utama penganiayaan ini. Ia mengaku butuh waktu untuk mengulik informasi dari driver Grab ini.
"Kita belum bisa memberikan keterangan yang detail karena tersangka belum bisa ditanyai dulu, butuh waktu lah," singkat Febri, Kamis, 23 Agustus 2018.