LOMBOKita – Perhelatan MotoGP pada Maret mendatang mendatangkan pengharapan baru bagi UMKM di Dusun Sasak Sade, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Dusun yang dihuni oleh suku asli Lombok, Suku Sasak ini memang dikenal dengan pengrajin tenun songket dan kain tenun ikat.
Setiap rumah tradisional yang ditemui pun penuh akan buah tangan seperti songket dan tenun ikat di depan teras masing-masing.
Hanya saja, semenjak pandemi Covid-19, pengunjung atau pembeli jarang ditemui di dusun ini. Seperti keterangan dari salah satu warga, Oni yang juga penjual kain tenun.
“Sepi. Saya juga tutup empat bulan kemarin. Saya juga tidak bisa jualan online, hanya jualan offline (langsung),” ujarnya saat ditemui di dusun sade baru-baru ini.
Padahal, untuk menenun satu songket saja pun dirinya memerlukan waktu tiga atau empat minggu, namun pembeli tak mengimbangi jerih payahnya.