- Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 juta keluarga harus tuntas per 29 Desember 2025.
- Pemerintah berikan bantuan Rp8 juta per keluarga bagi korban bencana banjir di Sumatra.
- Penyesuaian data sensus pastikan stimulus daya beli tepat sasaran di akhir tahun.
Suara.com - Pemerintah resmi mempercepat penyaluran Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) guna membentengi daya beli masyarakat di tengah momentum libur akhir tahun. Langkah ini menjadi instrumen krusial perlindungan sosial dalam menjaga stabilitas konsumsi rumah tangga sebagai penopang utama ekonomi nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah disesuaikan menjadi 29.912.362 keluarga. Angka ini merupakan hasil pembaruan data dari target awal 35,05 juta keluarga agar bantuan lebih tepat sasaran sesuai data sensus ekonomi nasional terbaru.
“Pemerintah menyalurkan BLT Kesra dengan target penyesuaian menjadi 29.912.362 keluarga berdasarkan data sensus ekonomi nasional terakhir,” ujar Airlangga di Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2025).
Airlangga menegaskan bahwa proses distribusi bantuan ini harus tuntas dalam waktu dekat. Pemerintah memasang target agar seluruh bantuan sudah diterima masyarakat sebelum pergantian tahun.
“Realisasi BLT Kesra memiliki batas waktu penyaluran hingga 29 Desember 2025,” tegas Airlangga. Ia meminta kementerian dan lembaga terkait memastikan proses di lapangan berjalan tanpa kendala mengingat tenggat waktu yang singkat.
Kebijakan ini merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi yang lebih luas, bersinergi dengan program di sektor transportasi dan konsumsi untuk memastikan dampak pemerataan ekonomi yang lebih kuat.
Selain program nasional BLT Kesra, pemerintah juga bergerak cepat menyalurkan bantuan sosial tambahan bagi warga yang terdampak bencana alam di wilayah Sumatra. Airlangga merinci, keluarga yang terdampak banjir dan longsor akan menerima bantuan langsung tunai bencana senilai Rp8 juta per keluarga.
“Bantuan tersebut terdiri atas Rp3 juta untuk pengisian rumah dan Rp5 juta untuk pemulihan ekonomi,” jelasnya. Selain dukungan dana pemulihan, pemerintah juga telah menyiapkan santunan khusus bagi korban meninggal dunia dan luka berat akibat bencana tersebut.
Diharapkan, kombinasi BLT Kesra dan bantuan bencana ini mampu menjaga pergerakan ekonomi nasional tetap positif sekaligus memberikan perlindungan fiskal bagi masyarakat yang paling membutuhkan di akhir tahun 2025.
Baca Juga: Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!