- Target belanja akhir tahun Rp110 triliun, didorong Harbolnas Rp35 T dan ritel Rp30 T.
- Diskon hingga 50% plus cashback jadi strategi jaga daya beli dan dorong konsumsi domestik.
- Wisman tembus 15,3 juta; pemerintah pacu wisata belanja untuk dongkrak devisa dan UMKM.
Suara.com - Pemerintah menargetkan total belanja masyarakat mencapai angka fantastis Rp110 triliun hingga awal Januari 2026. Optimisme ini didorong oleh rangkaian program belanja nasional dan momentum libur panjang yang diharapkan menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi di pengujung tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan target tersebut saat meninjau aktivitas ekonomi di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2025). Menurutnya, angka tersebut merupakan akumulasi dari berbagai inisiatif besar, termasuk program "Belanja di Indonesia Aja" oleh HIPPINDO yang ditargetkan menyumbang Rp30 triliun hingga 4 Januari mendatang.
“Sebelumnya juga kita ada program Harbolnas itu sekitar Rp35 triliun dan ada program lainnya. Jadi sampai akhir tahun kita targetkan antara Rp110 triliun dibelanjakan,” ujar Airlangga.
Salah satu strategi utama untuk mencapai target jumbo tersebut adalah penerapan diskon masif oleh para peritel. Airlangga mengapresiasi skema potongan harga agresif yang diterapkan pelaku usaha untuk menarik minat konsumen.
“Kalau kita lihat tadi, di setiap toko ada diskon sampai 50%. Bahkan ada yang tambah 25% lagi ditambah cashback 10%. Ini instrumen penting untuk menjaga daya beli sekaligus mendorong konsumsi domestik,” jelasnya.
Selain ritel modern, Airlangga menekankan bahwa perputaran uang ini juga harus dirasakan oleh pelaku UMKM. Kehadiran Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam peninjauan tersebut menjadi sinyal kuat dukungan pemerintah agar produk lokal turut terserap dalam gelombang konsumsi akhir tahun.
Sektor pariwisata juga diproyeksikan memberikan kontribusi signifikan. Pemerintah mendorong wisatawan mancanegara (wisman) agar tidak hanya menikmati pemandangan, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata belanja.
Airlangga menyoroti pola perjalanan wisman asal Malaysia yang gemar memanfaatkan fasilitas transportasi modern seperti kereta cepat Whoosh untuk kemudian berbelanja di factory outlet di Bandung. Strategi ini sejalan dengan pulihnya sektor pariwisata Indonesia yang mencatatkan pencapaian gemilang.
“Tahun ini kita mencatatkan rekor pasca-Covid dengan 15,3 juta wisatawan yang datang ke Indonesia,” pungkas Airlangga. Dengan perpaduan antara belanja daring, promo ritel fisik, dan lonjakan turis, pemerintah berharap fondasi ekonomi nasional semakin kokoh memasuki tahun 2026.
Baca Juga: Libur Nataru, Kunjungan ke Ancol Melonjak 30 Persen