Infografis
Sepertinya kata "Pak Agus" tak asing lagi di benak masyarakat kota Meulaboh. Apalagi bila disandingkan dengan kata "Bakso", tentulah semakin lengket di ingatan, seperti lengketnya aroma khas masakan Pak Agus.
Sebelum memberanikan diri untuk membuka gerai khusus, Pak Agus hanya mengandalkan usahanya lewat gerobak bakso yang dibawa keliling. Ia juga pernah bergelut di usaha cendol jauh sebelum musibah tsunami melanda Meulaboh 2004 lalu. Ia mulai menetap di Aceh Barat sejak tahun 80-an dan berdomisili di Ujung Kalak: Daerah yang terimbas tsunami saat itu.
Karena musibah besar itu, ia beserta keluarga mesti tinggal di barak pengungsian dan mengandalkan uang "jadup", sembari bekerja di beberapa kelompok NGO sebagai pekerja biasa demi untuk menghidupi keluarga.
