Ketum HAPPI Ajak Anggota Ambil Bagian dalam Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Kemaritiman Indo

Sales Team Suara.Com
Senin, 29 Juli 2024 | 17:45 WIB
Ketum HAPPI Ajak Anggota Ambil Bagian dalam Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Kemaritiman Indo
Ketua Umum Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI), Dr. Muh. Rasman Manafi, SP., MSI. melantik para pengurus HAPPI periode 2023-2028 di Swiss-Belresidences Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7/2024). (Dok: HAPPI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lebih lanjut Rasman mengatakan, program HPPI ke depan pertama memastikan sertifikasi keahlian. Dia berharap dalam waktu dekat ahli pesisiran yang dinaungi HAPPI bisa terwujud meski membutuhkan energi, waktu dan perhatian yang juga amanah dari pengurus sebelumnya.

"Kedua, diharapkan peran HAPPI bisa tampil baik di tingkat nasional maupun di daerah. Kalau kita sudah punya standar keahlian, maka dengan keahlian itu harus dapat mendampingi pemerintah baik pusat maupun daerah bahkan sampai ke level swasta yang menyiapkan dokumen pengelolaan pesisirnya," katanya.

"Ketiga tentu kolaborasi itu yang sekarang sedang kita gagas, dalam waktu dekat kita akan memulai berkolaborasi dengan organisasi sejenis. Karena tidak mungkin kita bicara misalnya pengolahan hasil laut kalau misalnya kita tidak bicara bagaimana mengkonservasi laut."

"Tidak mungkin kita bicara bagaimana mengkonversi laut kalau kita tidak kendalikan daya dukung yang ada di laut. HAPPI memiliki keahlian di situ, kita akan coba masuk."

Lalu bagaimana harapan HAPPI terkait pemerintahan baru saat ini? Rasman mengungkapkan bahwa kinerja HAPPI berorientasi panjang ke depan.

"Masa pergantian ini kan sesungguhnya akan terus berlangsung setiap lima tahun, akan ada perubahan di daerah dan pusat. Dalam pandangan kami di HAPPI masa ini sangat penting karena kita akan merencanakan pembangunan 20 tahun ke depan."

Lebih lanjut, HAPPI tidak melakukan perencanaan atau pemanfaatan atau pengendalian sampai monitor, hanya selesai dalam satu periode.

Sebagai contoh, kata dia, di laut itu cepat sekali berubahnya, kalau tahun ini bisa satu daerah ditetapkan sebagai kawasan konservasi, bisa jadi berubah misalnya karena ada insiden tumpahan minyak dari kapal.

Seban, untuk memperbaiki laut tersebut tidak selesai dalam satu periode bahkan 20 tahun.

"Nah HAPPI harus masuk di situ, HAPPI sangat strategis untuk memainkan perannya masuk memberikan narasi-narasi kebijakan dalam dokumen perencanaan baik di pusat maupun daerah, 5 bahkan 20 tahun ke depan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI