Setelah melewati gate Terminal Hajj di Bandara AMAA, sejumlah jemaah haji langsung melakukan sujud syukur untuk mengekspresikan keharuannya setelah menunggu beberapa jam pesawat pengganti yang mengantarkan mereka ke tanah suci.
"Alhamdulillah kami saksikan pada saat kami menyambut mereka, jamaah semua, dalam kondisi senang dan bersyukur sekali, ya, dengan ketibaannya di Madinah ini, yang mereka mewujudkan itu dengan bersujud syukur pada saat dari pintu kedatangan, pada saat itu keluar dari pintu haji, ya,” ujar Abdillah.
Mereka juga sampai dalam keadaan selamat, baik jemaah, petugas kloter, hingga Petugas Haji Daerah.
![Sejumlah jemaah haji asal Sulsel sujud syukur setibanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Kamis (16/5/2024). [MCH 2024]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/05/16/13019-jemaah-haji-asal-makassar.jpg)
“Alhamdulillah semuanya selamat, ya, sehat, jamaah sehat. Petugas kloter juga menyampaikan, jamaah pada senang ya gembira dengan kedatangan di Madinah ini,” tuturnya.
Baca juga:
Terkait efek pasca insiden kerusakan pesawat UPG5 terhadap kloter yang lain, Abdillah menyebut bahwa semuanya bisa diatasi dengan baik.
“Efek pasca keterlambatan jamaah terkait UPG 5, ini memang ada beberapa penerbangan UPG yang ikut terdampak diantaranya UPG 6, tapi alhamdulillah sejauh ini untuk jadwalnya sudah terjadwal lagi dan insya Allah semua akan landing Madinah,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) menyayangkan peristiwa tersebut. Dalam pernyataan resminya, Kemenag mengungkapkan pihak Garuda Indonesia telah menyampaikan permohonan maafnya.
Penerbangan berkode GIA 1105 yang membawa 450 jemaah haji asal Gowa. Pesawat ini terbang pada sekitar pukul 15.30 WITA dan mendarat kembali di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 17.15 WITA. Sebelum mendarat, pesawat harus berputar untuk mengurangi bahan bakar.
Baca Juga: Bagaimana Makanan Katering Haji 2024? Begini Pengakuan Jemaah Haji Indonesia
“Kami menghargai permintaan maaf yang disampaikan. Tapi kita menyayangkan adanya peristiwa kerusakan mesin pesawat dalam penerbangan haji. Garuda Indonesia harus professional karena ini berkaitan dengan keselamatan penerbangan jemaah. Kita minta kejadian seperti ini tidak terulang,” tegas Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, di Jakarta, Rabu (15/5/2024).