Dengan pindahnya Iannone ke Suzuki, diharapkan bahwa ia bisa membuktikan bahwa keputusan Ducati salah. Namun, kenyataan yang terjadi malah sebaliknya.
Iannone gagal mengembangkan motor Suzuki jadi kompetitif, dan pada tahun kedua dia tak mampu mengimbangi kecepatan rekan setimnya, Alex Rins.
Pada tahun 2019, Andrea Iannone digantikan Joan Mir, dan dia kemudian bergabung dengan Aprilia.
2. Jorge Lorenzo (Spanyol) — Honda (2019)

Kepindahan Jorge Lorenzo ke Honda seharusnya bisa menciptakan "Dream Team" bersama Marc Marquez. Namun yang terjadi justru 'mimpi buruk' bagi pebalap Spanyol itu.
Lorenzo gagal beradaptasi dengan RC213V, dan menderita cedera yang memaksanya tak bisa balapan di pertengahan musim.
Pada akhir musim MotoGP 2019, Jorge Lorenzo memutuskan mengakhiri kontrak dua tahunnya lebih awal dan pensiun, sebelum akhirnya menerima tawaran Yamaha sebagai pebalap penguji. Ia dijadwalkan kembali balapan dengan Yamaha M1 lewat wildcard.
1. Johann Zarco (Prancis) — KTM (2019)
![Pebalap Johann Zarco (kanan) berdiskusi dengan teknisi tim pabrikan KTM saat sesi latihan bebas kedua MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, Jumat (17/5/2019). [AFP/Jean-Francois Monier]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/08/12/95803-johann-zarco.jpg)
Yamaha mendapat kritik 'keras' karena membiarkan Johann Zarco hengkang ke KTM pada 2019. Pebalap asal Prancis ini digadang-gadang punya potensi jadi juara dunia setelah mampu tampil konsisten selama dua musim bersama tim satelit Yamaha, Tech 3 (2017-2018).
Baca Juga: Kisah Pilu Rustico Torrecampo, Petinju Pertama yang Pukul KO Manny Pacquiao
Namun waktu jua lah yang menjawab kritikan tersebut. Juara dunia Moto2 2015 dan 2016 ini tak mampu memenuhi ekspektasi yang tinggi dari KTM. Dia 'dipecat" dari tim, enam balapan sebelum akhir musim.
Setelah membalap untuk LCR Honda dalam tiga balapan, menggantikan Takaaki Nakagami yang cedera, kekinian Zarco dikontrak Ducati untuk membalap bersama tim Avintia.