"Kami ingin tahu yang lakukan kontak intensif dengan 24 orang wakil Indonesia ke Inggris. Karena sangat terbatas dan kita sudah divaksin."
"Sebanarnya ada prosedur tinggal diuji saja lakukan [tes usap] PCR di situ apakah kena atau tidak di sana," tambahnya.
Lebih jauh, Agung mengungkapkan bahwa PBSI akan berusaha mencari keadilan bagi tim bulutangkis Indonesia sambil menunggu informasi lanjutan dari NHS.
Meskipun merasa kecewa, Agung menegaskan dirinya tidak menuding siapapun dalam insiden yang merugikan tim bulutangkis Indonesia di All England 2021 ini.
"Ini pertandingan olahraga yang kita junjung sportivitas. Ini tidak ada tuduhan ya, saya tidak menuduh siapapun," jelas Agung.
"Kejadian ini ada di luar kewenangan kita, ini jadi cambuk buat kami bahwa kami tim yang diperhitungkan di kancah internasional. Ke depan ini jadi pelecut, jadi kita tak perlu kecewa."
PBSI mengirim 12 atlet untuk mengikuti ajang All England 2021. Jumlah itu terdiri dari empat sektor yang tunggal putra, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
Sejatinya, Indonesia mendaftarkan 14 atlet di ajang ini. Namun dua pemain yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Tommy Sugiarto mundur dengan alasan masing-masing.
Gregoria terpaksa mundur karena tengah dibekap cedera ringan pada paha kanannya. Sementara Tommy Sugiarto yang merupakan atlet non-pelatnas, mundur karena masalah pribadi.
Baca Juga: Buntut Indonesia Dipaksa Mundur All England 2021, Akun BWF Panen Kecaman
Dari ke-12 atlet yang dikirim PBSI, tunggal putra menurunkan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Sementara ganda putra mengirim tiga wakil yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.