Piala Thomas: Trofi yang 'Hilang' Kini Kembali Pulang

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 19 Oktober 2021 | 06:18 WIB
Piala Thomas: Trofi yang 'Hilang' Kini Kembali Pulang
Para pemain Indonesia melakukan selebrasi di lapangan setelah Jonatan Christie memastikan kemenangan tim Indonesia atas tim China dalam babak final Piala Thomas, di Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021). ANTARA FOTO
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kemenangan Indonesia dikunci Jonatan Christie yang mampu mengalahkan Li Shi Feng 21-14, 18-21, dan 21-14.

Sanksi WADA

Sukses memboyong Piala Thomas membuat segenap komponen bangga. Namun, gegap gempita kemenangan tim Thomas Indonesia dirayakan tak sempurna sebab Badan Anti-Doping Dunia (WADA) melarang pengibaran bendera Merah Putih di arena kemenangan. Perayaan juara diganti dengan bendera berlogo PBSI.

Sanksi itu lantaran Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) lalai dalam melaksanakan pengujian doping yang efektif kepada setiap atlet.

WADA menyatakan LADI tidak mematuhi Kode Anti-Doping Dunia. Menurut pernyataan resmi WADA, Jumat (8/10), ketidakpatuhan yang dimaksud adalah ketidaksesuaian dalam melaksanakan pengujian yang efektif kepada tiap atlet di seluruh cabang olahraga.

Dengan begitu, beberapa hukuman harus diterima, di antaranya Indonesia dilarang mengibarkan bendera, dilarang menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional selama masa hukuman ini.

Menanggapi sanksi itu, LADI meminta maaf melalui konferensi pers virtual yang turut dihadiri oleh Menpora Zainudin Amali dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari pada Senin (18/10).

Bahkan Indonesia menyatakan komitmennya untuk konsisten menerapkan program zero doping yang dimulai sejak pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Saat PON Papua, untuk kali pertama, pengetesan doping di kalangan atlet berlaku sebelum dan setelah pelaksanaan pertandingan di arena. LADI melibatkan laboratorium di Qatar untuk memeriksa sampel urine atlet.

Baca Juga: KOI Siap Turun Tangan Bantu LADI Terbebas dari Sanksi WADA

Apresiasi

Meski tanpa pengibaran Sang Merah Putih, keberhasilan tim bulu tangkis Indonesia mendapat apresiasi dari semua kalangan, baik dari pemerintah, DPR, dan lain-lain.

Salah satu apresiasi diberikan Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti kepada Jonatan Christie dan kolega. Menurut LaNyalla, sukses tersebut membuat seluruh publik Indonesia bangga.

Menurut LaNyalla sukses ini sekaligus mengakhiri puasa gelar Indonesia di Piala Thomas selama 19 tahun. Keberhasilan ini semakin mengukuhkan Indonesia sebagai Raja Piala Thomas dengan 14 kali tampil sebagai juara. Sementara China sebagai rival terkuat, baru mengoleksi sepuluh gelar juara.

"Perjuangan yang sungguh sangat luar biasa. Para pahlawan bulutangkis kita kembali membuktikan jika Indonesia adalah negara besar di cabang ini," tutur LaNyalla yang sedang reses di Jawa Timur, Senin.

Senator asal Jawa Timur ini menambahkan sukses ini harus menjadi momentum untuk membangkitkan kembali bulu tangkis Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI