Kontroversi di F1 GP Abu Dhabi, Direktur Balapan F1 Jadi Sorotan

Reky Kalumata Suara.Com
Selasa, 14 Desember 2021 | 07:27 WIB
Kontroversi di F1 GP Abu Dhabi, Direktur Balapan F1 Jadi Sorotan
Para pembalap setelah melakukan start di F1 GP Abu Dhabi di Sirkuit Yas Marina pada 12 Desember 2021. ANDREJ ISAKOVIC / AFP

Area abu-abu

Regulasi di F1 meninggalkan sejumlah area abu-abu.

Instruksi "mobil yang dioverlap boleh menyalip" tidak diberikan dan sang direktur balapan, di bawah peraturan terpisah, memiliki otoritas yang dapat mengesampingkan ketika bicara soal safety car.

Setelah GP Belgia yang diguyur hujan lebat, yang berakhir dengan para pebalap melaju beberapa lap di belakang safety car, Masi dapat dimaklumi karena ia tak ingin musim yang mendebarkan ini berakhir dengan arak-arakan.

Dia juga sering terdengar terlibat percakapan dengan tim lewat radio komunikasi yang disiarkan untuk pertama kalinya musim ini.

Di Arab Saudi, balapan sebelum Abu Dhabi, tersiar negosiasi yang berantakan dengan Red Bull soal posisi grid Verstappen untuk restart yang menimbulkan keraguan terhadap otoritas Masi.

Itu terdengar, kata bos Red Bull Christian Horner, seperti tawar menawar di pasar meskipun managing director F! Ross Brawn mendukung pendekatan pragmatis Masi.

Juara dunia 2009 Jenson Button menyadari tidak banyak yang ingin menjadi race director.

"Dia ingin membuat mereka balapan. Dia tidak ingin memutuskan kejuaraan dunia. Ini tugas yang sangat sulit tapi kita melihat balapan," kata Button.

Baca Juga: Pamer Momen Bareng Juara Dunia F1 Max Verstappen, Maia Estianty Bikin Iri

Sementara itu para produser Drive to Survive, serial dokumenter di Netflix yang turut membantu meningkatkan popularitas F1 di dunia dan khususnya di Amerika, kemungkinan tak akan mengeluh soal itu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI