Megawati Tak Masuk Best 7, Shin Tae-yong Dipecat, Media Asing: Hubungan Korea-Indonesia Memanas?

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 15 April 2025 | 10:55 WIB
Megawati Tak Masuk Best 7, Shin Tae-yong Dipecat, Media Asing: Hubungan Korea-Indonesia Memanas?
Kolase foto Megawati-Shin Tae-yong
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Drama kepergian pevoli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi dari Red Sparks menjadi terus bergulir. Terbaru, Megawati tak masuk dalam daftar pemain terbaik yang dikeluarkan Federasi Bola Voli Korsel, KOVO.

KOVO memberikan penghargaan pemain terbaik kepada tujuh pemain dari V-League. Ketujuh pemain itu yakni, Gyselle Silva dari GS Caltex, Kim Yeon Koung outside hitter Pink Spiders.

Lalu ada eks rekan Megawati Hangestri Pertiwi di Red Sparks, Vanja Bukilic, serta kapten Red Sparks, Yem Hye Seon.

Lee Da Hyeon dari Hillstate, Anilise Fitzi middel blocker Pink Spiders dan terakhir ada Lim Myung Ok dari Hi Pass.

Tidak adanya nama Megawati Hangestri memunculkan perdebatan. Megatron yang berposisi sebagai opposite hitter tak masuk karena KOVO memilih memasukan nama Gyselle Silva.

Jimat Liga Voli Korea Hilang, Kepergian Megawati Hangestri Munculkan Kegelisahan [Instagram Red Sparks]
Jimat Liga Voli Korea Hilang, Kepergian Megawati Hangestri Munculkan Kegelisahan [Instagram Red Sparks]

Menariknya, salah satu media Korea newdaily.co.kr menuliskan hubungan antara Korea dan Indonesia memanas karena olahraga.

"Hubungan antara Korea dan Indonesia akhir-akhir ini seperti naik daun. Suasana antara kedua negara tadinya baik, tetapi tiba-tiba berubah jadi buruk. Ini adalah fenomena yang diciptakan olahraga," ulas media tersebut, Selasa (15/4).

Dalam ulasannya, media Korea itu menuliskan tak ada nama Megawati di Best 7 KOVO memunculkan kemarahan bagi fans Indonesia.

Para penggemar Indonesia kata media Korea itu menuliskan komentar yang keras di platform sosial media.

Baca Juga: 3 Hal Ini Perlu Dibenahi oleh Timnas U-17 Usai Tersingkir di Piala Asia

Tidak ada mama Megawati Hangestri Pertiwi di Best 7 KOVO ini memang terbilang cukup mengherankan.

Pasalnya Megawati berhasil mengantarkan Red Sparks lolos ke final dan bertarung untuk gelar juara.

Selain itu, pevoli asal Jember tersebut juga menghasilkan 1.020 poin untuk Red Sparks sepanjang musim ini.

Di musim reguler, Megatron mencetak mencetak 802 poin. Namun catatan ini kalah dari Silva yang mengukir 1008 poin.

Masih dari sumber yang sama, kondisi memanas antara kedua negara juga mulai terlihat pasca pemecatan mendadak terhadap Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.

"Dari sepak bola. Januari lalu, pelatih Shin Tae-yong tiba-tiba dipecat. Padahal pelatih Shin telah menorehkan sejarah baru untuk sepak bola Indonesia,"

"Para penggemar Korsel yang sebelumnya mendukung sepak bola Indonesia berbalik menyuarakan kritik setelah pemecatan Shin Tae-yong,"

Media Korea itu kemudian merangkum kritikan pedas netizen mereka pasca pemecatan Shin Tae-yong.

"Kami telah melakukan pekerjaan yang baik tapi keluar dari negara yang terbelakang dalam sepak bola,"

Shin Tae-yong. (soha.vn)
Shin Tae-yong. (soha.vn)

Megawati Kembali ke Indonesia

Pevoli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, Kamis (10/4) kemarin resmi meninggalkan Korea dan pulang ke Ibu Pertiwi.

Megawati Hangestri dilaporkan sudah pulang ke Indonesia melalui Bandara International Incheon pada hari ini waktu setempat.

Pevoli dengan julukan Megatron itu memutuskan untuk tidak melanjutkan karier di Red Sparks. Megawati punya alasan kuat harus merelakan karier gemilangnya di Liga Voli Korea.

Megawati Hangetri menurut sang agen tidak akan memperpanjang kontrak karena alasan masalah keluarga.

Ibu Megawati Hangestri saat ini sedang sakit. Dirinya akan pulang ke Indonesia dan merawat sang ibu.

"Mega sangat senang dengan dua tahun yang dia habiskan di Red Sparks sehingga dia sangat ingin memperbarui kontraknya," kata agen Megawati, dikutip dari Yonhap.

"Kesehatan ibunya yang menurun dan keinginan berbakti untuk merawatnya menjadi alasan mengapa dia menyerah untuk tinggal di V-League," sambung agen Megawati.

Keputusan Megawati Hangestri ini tentu saja membuat kecewa para pendukung Red Sparks. Meski tentu saja alasan Megawati untuk hengkang didukung oleh semua pihak.

Bahkan kepulangan Megawati diantar langsung oleh pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin. Pelatih Red Sparks itu bahkan tak kuasa menahan tangis saat melepas Megawati pulang ke Tanah Air.

Kepergian Megawati Hangestri dari Liga Voli Korea menimbulkan kekhawatiran baru. Pasalnya kehadiran Megawati memang berdampak langsung pada popularitas V-League.

Menurut salah satu media Korea, Sports Kyunghyang, kehadiran Megawati di Red Sparks dianggap sebagai jimat keberuntungan.

"Mega dengan cepat memantapkan dirinya sebagai pemain inti dan membawa tim ke posisi ketiga di musim reguler," ulas media Korea itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI