Voli Korea Cari Perkara dengan Megawati Hangestri: Akun KOVO Kena Dampaknya

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 15 April 2025 | 13:17 WIB
Voli Korea Cari Perkara dengan Megawati Hangestri: Akun KOVO Kena Dampaknya
Megawati Hangestri (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jangan usik atlet Indonesia. Pernyataan ini setidaknya menggambarkan apa yang dialami oleh akun official federasi bola voli, KOVO imbas tak masuknya Megawati Hangestri di daftar best 7 pevoli Korea.

Federasi bola voli Korea, KOVO memberikan penghargaan pemain terbaik kepada tujuh pemain dari V-League. Ketujuh pemain itu yakni, Gyselle Silva dari GS Caltex, Kim Yeon Koung outside hitter Pink Spiders.

Lalu ada eks rekan Megawati Hangestri Pertiwi di Red Sparks, Vanja Bukilic, serta kapten Red Sparks, Yem Hye Seon.

Lee Da Hyeon dari Hillstate, Anilise Fitzi middel blocker Pink Spiders dan terakhir ada Lim Myung Ok dari Hi Pass.

Tidak adanya nama Megawati Hangestri memunculkan perdebatan. Megatron yang berposisi sebagai opposite hitter tak masuk karena KOVO memilih memasukan nama Gyselle Silva.

Tangkap layar Akun Instagram KOVO
Tangkap layar Akun Instagram KOVO

Nah keputusan KOVO ini berdampak pada penurunan jumlah pengikut akun Instagram federasi voli Korea tersebut.

Dari data yang dihimpun Suara.com, Selasa (15/4) jumlah pengikut @kovopr_official anjlok. Pada siang ini, jumlah follower KOVO di angka 113 ribu padahal kemarin siang jumlahnya 124 ribu.

Tak hanya itu, akun KOVO memilih untuk mematikan kolom komentar postingan pemenang best seven. Tentu saja ini dampak dari tak masuknya pevoli Megawati Hangestri Pertiwi di daftar best 7.

Salah satu media Korea, newdaily.co menyebut tak masuknya pevoli asal Jember itu menimbulkan amarah para pendukung Indonesia.

Baca Juga: Megawati Tak Masuk Best 7, Shin Tae-yong Dipecat, Media Asing: Hubungan Korea-Indonesia Memanas?

Para penggemar Indonesia kata media Korea itu menuliskan komentar yang keras di platform sosial media.

Tak ada nama Megatron di Best 7 KOVO ini memang terbilang cukup mengherankan.

Pasalnya Megawati berhasil mengantarkan Red Sparks lolos ke final dan bertarung untuk gelar juara.

Selain itu, pevoli asal Jember tersebut juga menghasilkan 1.020 poin untuk Red Sparks sepanjang musim ini.

Di musim reguler, Megatron mencetak mencetak 802 poin. Namun catatan ini kalah dari Silva yang mengukir 1008 poin.

Red Sparks Sebut Megawati Pevoli Cerdas

Megawati Hangestri Pertiwi memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan tidak melanjutkan karier bersama Red Sparks.

Kepergian Megawati untuk merawat sang ibu di Indonesia membuat Red Sparks disebut kehilangan pemain cerdas.

Label pemain cerdas kepada Megawati disematkan klub Red Sparks sendiri.

"Pemain terpanas dan paling cerdas yang pernah ada di lapangan," tulis Red Sparks melalui akun resmi di media sosial yang dipantau di Jakarta, Kamis (11/4/2025).

Megawati Hangestri Tolak Perpanjang Kontrak Miliaran Rupiah Demi Ibu yang Sakit
Megawati Hangestri Tolak Perpanjang Kontrak Miliaran Rupiah Demi Ibu yang Sakit

Megawati yang membela Red Sparks selama dua musim Liga Voli Korea (2023 - 2024, dan 2024 - 2025) memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak, setelah kekalahan dari Pink Spiders pada babak final Liga Voli Korea musim 2024 - 2024 yang berlangsung lima laga dengan agregat (2-3).

Meskipun tidak memperpanjang kontraknya, Red Sparks menyampaikan terima kasih kepada Megawati yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa untuk tim.

"Dia selalu menjadi pemecah masalah yang handal bagi kami," tulis Red Sparks.

Performa apik Megawati tidak hanya di dalam lapangan, namun juga saat berinteraksi di luar lapangan dengan selalu memberikan semangat dan tawa bagi para penggemarnya.

"Terima kasih telah menjadi bagian dari Red Sparks, terima kasih Mega," demikian Red Sparks.

V-League Kehilangan Megawati

Kepergian Megawati Hangestri dari Liga Voli Korea menimbulkan kekhawatiran baru. Pasalnya kehadiran Megawati memang berdampak langsung pada popularitas V-League.

Menurut salah satu media Korea, Sports Kyunghyang, kehadiran Megawati di Red Sparks dianggap sebagai jimat keberuntungan.

"Mega dengan cepat memantapkan dirinya sebagai pemain inti dan membawa tim ke posisi ketiga di musim reguler," ulas media Korea itu.

Selain kapasitasnya dan skill yang mumpuni untuk tim, kehadiran Megawati di Red Sparks juga membuat 'Demam Mega' melanda Liga Voli Korea.

"Penggemar Indonesia berbondong-bondong ke stadion dan pengikut Youtube Red Sparks dengan cepat tumbuh 30 ribu menjadi lebih dari 10 kali lipat,"

Tak hanya itu 'Demam Mega' juga membuat pengikut akun sosial media federasi bola voli Korea meroket secara drastis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI