"Terima kasih atas perjuangan para atlet yang dengan gigih bertanding, namun kami berharap agar para atlet tidak berpuas diri melainkan menjadikan trofi kali ini sebagai pelecut semangat untuk menjadi semakin baik."
Salah satu bintang dalam turnamen ini adalah Fayola Jingga Naeva Maheswari atau akrab disapa Yola, yang menyumbangkan emas untuk Jawa Tengah di nomor Recurve U-18 Woman.
Di partai final, Yola bangkit dari ketertinggalan dan menyamakan skor menjadi 4-4, sebelum akhirnya menang lewat babak shoot off berkat akurasi luar biasa.
“Menghadapi lawan di final tadi awalnya gemetar, mental terguncang tapi untungnya ada pelatih yang memberi motivasi untuk tenang dan bermain santai,” kata Yola.
"Tantangan terbesar adalah angin yang cukup besar, jadi harus pintar-pintar mencari posisi yang pas untuk melesatkan anak panah agar tepat sasaran."
Secara keseluruhan, kontingen Jawa Tengah keluar sebagai juara umum dengan total 79 medali. Mereka unggul jauh dari pesaing terdekat, yakni Jawa Barat yang menempati posisi kedua dengan 58 medali (18 emas, 19 perak, dan 21 perunggu).
Di peringkat ketiga ada DKI Jakarta dengan torehan 54 medali, terdiri dari 18 emas, 17 perak, dan 19 perunggu.
Kalimantan Timur juga tampil solid dengan mengumpulkan 28 medali (7 emas, 11 perak, dan 10 perunggu), diikuti oleh Kepulauan Riau dengan 17 medali (7 emas, 7 perak, dan 3 perunggu), serta Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemas 22 medali (5 emas, 9 perak, dan 8 perunggu).
Dengan hasil tersebut, Jawa Tengah semakin memantapkan dominasinya dalam kancah panahan junior nasional.
Baca Juga: Hasil Paralimpiade: Audi Comeback Gemilang, Indonesia Makin Dekat dengan Medali!
Keberhasilan mempertahankan gelar selama empat tahun berturut-turut menunjukkan konsistensi pembinaan atlet muda dan komitmen tinggi dari semua elemen yang terlibat.