Suara.com - Dricus Du Plessis, petarung asal Afrika Selatan yang telah memegang sabuk juara sejak mengalahkan Sean Strickland pada 2024, harus rela kehilangan gelar UFC 319.
Du Plessis dikalahkan oleh Khamzat Chimaev dalam pertarungan dominan yang berlangsung selama lima ronde.
Du Plessis, yang dikenal dengan julukan "Stillknocks," memasuki oktagon dengan kepercayaan diri tinggi.
Ia bahkan sempat menyatakan akan memberikan Chimaev "sekilas dari obatnya sendiri."
Namun, kenyataan di oktagon berkata lain. Chimaev, petarung asal Chechnya yang terkenal dengan kemampuan gulatnya, berhasil mendominasi pertarungan selama lebih dari 20 menit.
Dengan teknik gulat yang luar biasa, Chimaev mampu mengendalikan Du Plessis di atas kanvas, membuat sang juara bertahan kesulitan menemukan celah untuk membalas.
Meski ini menjadi kekalahan pertama Du Plessis di UFC sejak dikalahkan KO oleh Roberto Soldi pada 2018, petarung berusia 31 tahun ini tetap menunjukkan sportivitas yang luar biasa.
Dalam wawancara pasca-pertarungan bersama Joe Rogan, Du Plessis memuji kemampuan Chimaev.
"Pria ini punya kontrol luar biasa di posisi atas. Dia seperti selimut yang menutupi Anda. Ini bukan soal kekuatan fisik, tapi lebih kepada instingnya yang seolah tahu apa langkah Anda selanjutnya," ujar Du Plessis dengan rendah hati seperti dikutip The Sport Review.
Baca Juga: Conor McGregor Dikabarkan Bakal Comeback, Belum Naik Ring Sudah Dihantam Skandal
Pertarungan ini menjadi bukti bahwa Chimaev adalah ancaman nyata di divisi kelas menengah.
Dengan gaya bertarung yang agresif dan kemampuan gulat yang nyaris sempurna, Chimaev berhasil menorehkan namanya sebagai juara baru.
Kemenangan ini juga menambah catatan impresifnya di UFC, di mana ia terus menunjukkan dominasi sejak debutnya.
Kekalahan Du Plessis tentu menjadi pukulan, namun sikapnya yang penuh respek terhadap lawan patut diacungi jempol.
Kontributor: Azka Putra