Menuju Laga Krusial vs Ukraina, Timnas Voli Indonesia Punya PR Masalah Komunikasi

Galih Prasetyo Suara.Com
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 17:12 WIB
Menuju Laga Krusial vs Ukraina, Timnas Voli Indonesia Punya PR Masalah Komunikasi
Timnas voli putra U-21 Indonesia [@mojiupdates]

Suara.com - Timnas voli putra U-21 Indonesia kembali menunjukkan mental juara di Piala Dunia Voli U-21 Putra 2025.

Bermain di Jiangmen Sports Center, China, Jumat (22/8) malam WIB, Garuda Muda sukses membungkam Tunisia dengan skor 3-1 (22-25, 25-21, 25-18, 25-19).

Kemenangan ini terasa spesial bukan hanya karena diraih dengan cara bangkit setelah kalah di set pertama, tapi juga karena strategi rotasi pemain yang jitu dari jajaran pelatih.

Reyhan, Libero yang Disulap Jadi Outside Hitter

Asisten pelatih Nur Widayanto mengungkapkan salah satu langkah paling berani yang mereka ambil adalah menurunkan Mohammad Reyhan sebagai outside hitter (OH). Padahal, posisi asli Reyhan adalah libero.

Keputusan ini diambil karena Bagas Wijanarko, OH utama Indonesia, masih belum fit sepenuhnya usai cedera engkel saat melawan Italia.

Alhasil, Reyhan yang dikenal serba bisa langsung diplot ke peran baru — dan hasilnya mengejutkan.

“Alhamdulillah, taktik rotasinya berjalan. Reyhan memang pernah kami coba jadi outside hitter saat AVC Nations Cup U-20 2024 di Surabaya, dan terbukti berhasil,” kata Nur.

Keberanian mengutak-atik susunan pemain ini membuat Indonesia tampil lebih fleksibel.

Baca Juga: Timnas Voli Putra Indonesia Siap Tempur di Piala Dunia U-21: Italia Jadi Ujian Perdana

Reyhan yang punya naluri bertahan kuat bisa menambah stabilitas ketika Tunisia mencoba menekan lewat smash keras.

Komunikasi Masih Jadi PR Besar

Meski menang, Nur Widayanto tak menutup mata terhadap kelemahan tim.

Koordinasi antar pemain, terutama antara setter dan spiker, masih sering tersendat.

Beberapa kali set play gagal dieksekusi dengan rapi, membuat pelatih akhirnya mengganti setter utama dengan Hillarius Galang demi memperbaiki alur serangan.

“Ada miskomunikasi antara setter dengan spiker, jadi kami rotasi juga di posisi itu,” tambah Nur.

Hal ini menjadi catatan penting karena ke depan, lawan yang dihadapi Garuda Muda akan semakin tangguh.

Jika masalah komunikasi tidak segera dibereskan, peluang untuk melangkah jauh bisa terganggu.

Bangkit di Tengah Tekanan

Yang menarik dari laga ini adalah bagaimana Indonesia bereaksi setelah kalah di set pertama.

Alih-alih panik, tim justru mampu bangkit dengan mental baja.

Set kedua hingga keempat dikuasai sepenuhnya oleh Imam Ahmad Faisal dan kawan-kawan, dengan serangan lebih terstruktur dan defense lebih rapat.

Momentum inilah yang menunjukkan bahwa Garuda Muda tak hanya kuat secara teknik, tapi juga punya mental kompetitif yang semakin matang.

Menuju Laga Penentuan vs Ukraina

Dengan hasil ini, Indonesia kini mengoleksi tiga poin dari dua laga (satu menang, satu kalah) dan menempati posisi keempat di klasemen sementara Pul D.

Selanjutnya, ujian lebih berat menanti saat mereka menghadapi Ukraina pada Sabtu (23/8) pukul 19.00 WIB.

Kontributor: Azka Putra

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?