- Oscar Piastri tampil dominan di GP Belanda 2025
- Performa tenang dan konsisten Piastri membuatnya dibandingkan dengan legenda F1 Michael Schumacher,
- Meski memimpin klasemen, Piastri tetap waspada dan menolak jemawa
Suara.com - Oscar Piastri tampil dominan di Formula 1 GP Belanda 2025.
Pebalap McLaren asal Australia itu meraih kemenangan dengan gaya meyakinkan, bahkan mencatatkan Grand Slam pertama dalam kariernya, start dari pole, memimpin semua lap, dan mencatatkan fastest lap.
Kemenangan ini menjadi yang ketujuh bagi Piastri musim ini, sekaligus memperlebar jaraknya di klasemen sementara menjadi 34 poin atas rekan setimnya, Lando Norris, yang harus mundur karena masalah teknis di akhir balapan.
Penampilan tenang Piastri di bawah tekanan membuat banyak pihak mulai membandingkannya dengan Michael Schumacher, juara dunia tujuh kali yang dianggap sebagai salah satu legenda terbesar Formula 1.
Ketika ditanya mengenai perbandingan tersebut, Piastri merespons dengan rendah hati.
“Setiap kali nama Anda disebut bersama Michael Schumacher, itu tentu hal yang bagus. Tapi saya masih punya jalan yang sangat panjang untuk bisa disamakan dengan sosok sekelas dia. Namun saya akan menerimanya dengan senang hati,” ujar Piastri dikutip dari laman F1

McLaren Team Principal, Andrea Stella, yang pernah bekerja bersama Schumacher di Ferrari sebagai performance engineer, ikut angkat bicara mengenai performa anak asuhnya.
“Dengan Oscar, semuanya terlihat sederhana. Ia selalu tenang, cepat, dan sangat presisi dalam eksekusi. Kemenangan ini sangat layak baginya,” kata Stella.
Stella tahu betul bagaimana standar tinggi Schumacher saat mendominasi bersama Ferrari, sehingga pujian tersebut semakin menegaskan kualitas Piastri di lintasan.
Baca Juga: Masa Depan Hamilton di Ferrari Suram Usai Tabrak Tembok di GP Belanda
Meski kini unggul cukup jauh dari Norris, Piastri menolak untuk menganggap gelar juara dunia sudah aman di tangannya.
Dengan masih ada sembilan balapan tersisa, ia sadar margin tersebut bisa lenyap dalam sekejap.
“Saya tidak merasa ini keunggulan yang nyaman. Seperti yang kita lihat hari ini, semuanya bisa berubah dengan satu kali gagal finis. Jadi saya tetap harus terus menekan dan mencoba menang di setiap balapan,” jelas pebalap berusia 24 tahun itu.
Kontributor: Azka Putra