- Tiga divisi WBO mengalami pergeseran juara dalam ajang “Night of Champions” di Arab Saudi.
- Devin Haney, Abdullah Mason, dan Jesse Rodriguez tampil dominan merebut gelar masing-masing.
- Duel-duel ini diprediksi memicu efek domino besar di peta tinju dunia.
Suara.com - Gelaran “Night of Champions” di ANB Arena, Riyadh, Arab Saudi, menjadi panggung perubahan besar bagi peta juara dunia versi World Boxing Organization (WBO).
Organisasi tersebut merilis laporan resmi yang menunjukkan bahwa tiga kelas—welter, ringan, dan terbang super—mengalami pergeseran signifikan.
Haney Kuasai Kelas Welter WBO
Di divisi welter (66,6 kg), Devin Haney melanjutkan dominasinya dengan meraih sabuk juara dunia WBO setelah mengatasi Brian Norman Jr. lewat kemenangan angka mutlak.
Skor juri memperlihatkan keunggulan Haney dengan catatan 114-113, 116-111, dan 117-110.
Momen krusial terjadi pada ronde kedua ketika Haney menjatuhkan Norman melalui kombinasi hook kiri dan right cross yang telak.
Sejak itu, kendali duel sepenuhnya berada di tangan Haney yang tampil tenang dan berpengalaman.
Kemenangan ini sekaligus menjadikan “The Dream” sebagai juara dunia di tiga kelas berbeda, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu petinju elit yang masih aktif hari ini.
Abdullah Mason Jadi Juara Termuda Aktif WBO
Baca Juga: Tinju Dunia: Tyson Fury Tepis Isu Pensiun dan Umumkan Lima Duel Lawan Tiga Petinju
Partai perebutan sabuk lowong kelas ringan (61,2 kg) menghadirkan duel sengit antara Abdullah Mason dan Sam Noakes.
Mason tampil tak gentar dan mengamankan kemenangan angka mutlak dengan skor 117-111, 115-113, dan 115-113.
Pada usia yang baru 21 tahun, Mason resmi tercatat sebagai juara dunia pria termuda yang masih aktif.
Meski Noakes tampil agresif, Mason mampu bertahan, membaca ritme lawan, dan menutup laga dengan kontrol penuh di ronde-ronde akhir.
Rodriguez Jadi Raja Tiga Sabuk di Kelas Terbang Super
Pada partai unifikasi kelas terbang super (52,1 kg), Jesse Rodriguez memperlihatkan performa paling dominan malam itu.