- Pasangan ganda campuran Jafar/Felisha lolos ke perempat final SEA Games 2025 setelah mengalahkan wakil Singapura di Pathum Thani.
- Meskipun menang tiga gim, keduanya merasa performa sangat di bawah standar karena kesulitan mengontrol emosi dan adaptasi strategi.
- Kemenangan sulit ini terjadi karena mereka kesulitan mengantisipasi lawan tanpa peringkat dan beban mental debut SEA Games.
Suara.com - Kemenangan ternyata tidak selalu menghadirkan senyum lebar, setidaknya itulah yang dirasakan pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu.
Meski berhasil mengamankan tiket ke perempat final bulu tangkis SEA Games 2025, pasangan ini justru merasa tidak puas dengan performa mereka di lapangan.
Jafar/Felisha harus berjuang keras hingga tiga gim untuk menundukkan wakil Singapura, Eng Keat Wesley Koh/Zheng Yan Li, dengan skor 19-21, 21-8, 21-19 di Pathum Thani, Thailand, Kamis (11/12/2025).
Kekecewaan tersebut muncul karena mereka merasa permainan yang ditampilkan jauh di bawah standar kemampuan terbaik mereka.
"Performa saya masih jauh sekali, lebih jelek daripada yang kami harapkan," ujar Felisha usai pertandingan dikutip dari Antara.
Senada dengan rekannya, Jafar mengakui bahwa emosi mereka sempat tidak terkontrol di tengah pertandingan.
Tekanan dari lawan membuat pasangan peringkat 10 dunia ini kesulitan mengembangkan permainan dan terbawa suasana.
"Saya sempat agak kesal tadi. Kami benar-benar underperform," kata Jafar.
Di atas kertas, Jafar/Felisha seharusnya bisa menang lebih mudah karena status mereka sebagai unggulan dan penghuni top 10 ranking dunia.
Baca Juga: Head to Head Timnas Indonesia vs Myanmar di SEA Games 2025
Sebaliknya, pasangan Singapura yang mereka hadapi adalah pemain tanpa peringkat BWF yang rekor penampilannya bahkan belum tercatat di data federasi dunia.
Namun, justru faktor "buta kekuatan" itulah yang menjadi bumerang bagi wakil Merah Putih.
Felisha mengakui bahwa ketidaktahuan akan gaya main lawan memaksa mereka meraba-raba strategi di awal laga.
Selain itu, status debutan di ajang multievent sebesar SEA Games turut memberikan beban mental tersendiri bagi Felisha.
"Mereka tidak seperti lawan-lawan yang sudah kami tahu. Lalu, ini juga SEA Games pertama saya, jadi atmosfernya cukup berbeda. Saya memiliki ekspektasi, tapi tidak sesuai jadi malah semakin tertekan," tutur atlet berusia 20 tahun itu.
Untuk keluar dari tekanan tersebut, Jafar mengungkapkan bahwa kunci kemenangan mereka ada pada perubahan tempo di gim penentuan.