Studi: Sumbu Rotasi Bulan Bergeser

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 24 Maret 2016 | 16:37 WIB
Studi: Sumbu Rotasi Bulan Bergeser
Ilustrasi bulan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak yang mengira bahwa bulan adalah seonggok batu yang tanpa lelah mengelilingi Bumi dan tak berubah. Faktanya, bulan terus menyusut dan perlahan bergerak menjauhi Bumi. Sebuah studi terbaru bahkan menunjukkan bahwa satelit Bumi itu rupanya pernah berotasi pada sumbu lain.

Dalam riset yang diterbitkan di jurnal Nature pada Rabu (23/4/2016), para ilmuwan antariksa di Amerika Serikat menunjukkan bahwa bulan pernah berotasi pada sumbu berbeda. Keyakinan mereka didasarkan pada temuan dua kawasan berlapis hidrogen beku di dekat kutub-kutub bulan.

Memanfaatkan data yang dikumpulkan oleh misi Lunar Prospector dari Badan Antariksa AS (NASA) pada akhir 1990an, para ilmuwan menemukan bahwa selain di kawasan kutub bulan, lapisan es juga ditemukan di dua titik berbeda di sekitar sumbu bulan saat ini.

Mereka yakin jika lapisan es itu tadinya merupakan sumbu bulan pada masa lalu. Berdasarkan pengukuran jarak titik-titik es itu dengan kutub bulan saat ini, diketahui bahwa sumbu bulan telah bergeser sekitar 5,5 derajat.

"Jika dibandingkan dengan Bumi, itu seperti sumbu rotasi Bumi bergeser dari Antartika ke Australia," jelas Matt Siegler, salah satu peneliti dalam riset itu yang berasal dari Southern Methodist University, AS.

Menurut Siegler, perpindahan kutub bulan itu disebabkan oleh aktivitas vulkanis di area bernama Procellarum. Mereka yakin bahwa di sekitar 3,5 miliar tahun lalu telah terjadi aktivitas vulkanis di area tersebut yang menyebabkan sumbu bulan bergeser sekitar 201 km.

Tetapi perilaku seperti ini bukan monopoli bulan saja. Bumi sendiri juga telah mengalami ini beberapa kali, terutama setelah terjadinya gempa bumi besar.

Sumbu Bumi, seperti planet lain, sangat ditentukan oleh bobot relatifnya. Bagian dari Bumi yang paling ringan adalah kawasan yang menjadi sumbu dalam berotasi. Jika terjadi gempa bumi besar, maka bobot planet akan bergeser, sehingga sumbu rotasinya pun akan bergeser. (BBC/The Washington Post)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI