Apple Buka Suara usai Diancam Elon Musk ke Jalur Hukum

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2025 | 23:06 WIB
Apple Buka Suara usai Diancam Elon Musk ke Jalur Hukum
Elon Musk.

Suara.com - Apple akhirnya menanggapi soal tudingan Elon Musk soal monopoli dan bersiap menyeret mereka ke jalur hukum. Perusahaan teknologi asal Cupertino Amerika Serikat itu mengatakan kalau klaim Musk tidak berdasar.

Mulanya, orang terkaya di dunia itu versi Forbes dengan harta 415,7 miliar Dolar AS (Rp 6.755 triliun) itu menuding kalau Apple melakukan monopoli lewat toko aplikasi App Store.

Ia menyebut kalau teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) xAI buatannya telah diatur oleh Apple agar tidak menduduki peringkat pertama di App Store.

Adapun aplikasi peringkat atas di App Store adalah ChatGPT yang dimiliki OpenAI. Musk menganggap kalau hal itu adalah tindakan monopoli dan siap menempuh jalur hukum.

"Apple bertindak sedemikian rupa sehingga mustahil bagi perusahaan AI mana pun selain OpenAI untuk mencapai posisi #1 di App Store, yang merupakan pelanggaran antimonopoli yang tegas. xAI akan segera mengambil tindakan hukum," ujar Musk dalam unggahan X, dikutip dari Gadgets360, Selasa (12/8/2025).

Menanggapi tudingan itu, Apple menyebut kalau toko aplikasi App Store buatannya dirancang untuk bersikap adil dan bebas dari bias.

"Kami menampilkan ribuan aplikasi melalui bagan, rekomendasi algoritma, dan daftar kurasi yang dipilih oleh para ahli menggunakan kriteria objektif," kata Apple, dikutip dari The News, Rabu (13/8/2025).

Kemudian Apple mengklaim kalau peringkat App Store ditujukan untuk menawarkan penemuan yang aman bagi pengguna dan memberikan peluang berharga untuk pengembang aplikasi.

“Tujuan kami adalah menawarkan penemuan yang aman bagi pengguna dan peluang berharga bagi pengembang, berkolaborasi dengan banyak pihak untuk meningkatkan visibilitas aplikasi dalam kategori yang berkembang pesat," lanjut Apple.

Baca Juga: BKPM Pastikan Apple Tetap Investasi ke Indonesia Meski Ada Tekanan Donald Trump

Kendati begitu, konflik Elon Musk vs Apple ini dianggap sebatas perang keyboard lantaran tidak adanya bukti kuat dalam pandangan masing-masing.

Namun perselisihan keduanya mencerminkan persaingan tinggi antar raksasa teknologi soal perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) dan keadilan platform.

Meski Elon Musk menganggap ini adalah tindakan monopoli, data menunjukkan kalau peringkat App Store bergantung pada preferensi pengguna masing-masing, serta berbasis algoritma.

Apabila xAI Elon Musk benar-benar menggugat Apple ke pengadilan, itu bisa meningkatkan pengawasan kebijakan perusahaan soal App Store.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI