Chief Executive Officer dan Co-founder Netflix Reed Hastings termasuk pihak yang tak ingin Donald Trump jadi presiden Amerika Serikat. Ia sampai mengatakan bahwa kemenangan Trump--jika itu terjadi--adalah sesuatu yang buruk bagi negara itu.
"Akan menjadi sesuatu yang buruk bagi AS seandainya dia menang. Itu tak bagus buat ekonomi," kata Hasting di acara The Newyorker TechFest, Jumat (7/10/2016) waktu setempat, seperti dikutip dari CNN Money.
Hastings bukan satu-satunya pembesar di industri teknologi AS yang anti Donald Trump dan pro terhadap Hillary Clinton dalam pencalonan presiden AS. Hastings bahkan ada dalam daftar 'Hillblazers', sebutan bagi mereka yang mendonasikan setidaknya 100 ribu dollar AS (Rp1,29 miliar) bagi kampanye Clinton.
'Hillblazers' lain di samping Hastings adalah CEO Salesforce Marc Benioff, CFO Google Ruth Porat, Chairman Zynga Mark Pincus, Founder Napster Sean Parker, hingga Founder LinkedIn Reid Hoffman.
Mereka semua berseberangan dari berbagai pemikiran Trump seperti keluar dari perjanjian perdagangan internasional, mempersulit pekerja asing, dan terua menyangkal penyebab ilmiah dari perubahan iklim.
Pada Juni lalu, Hastings juga sempat berkomentar keras soal Trump. "Trump akan menghancurkan banyak hal hebat mengenai Amerika," tegasnya.