Suara.com - Twitter mengklaim penggunanya tak akan terlalu terpengaruh dengan kabar bohong (fake news). Hal ini dikarenakan pemilik akun Twitter dinilai lebih dewasa dibanding platform media sosial lain. Selain itu, banyak kantor berita yang beredar di Twitter.
"Pengguna Twitter jauh lebih mature, jauh lebih jarang sharing berita-berita bersifat fake news," kata Country Head Twitter Indonesia Roy Simangunsong, Selasa (6/12/2016) seusai konferensi pers #RameDiTwitter di Jakarta.
Adapun rentang usia dari core user Twitter di Indonesia, lanjut, adalah 18-35 tahun.
Menurut Roy, para pengguna Twitter di Indonesia dapat diandalkan untuk menjadi 'penjaga' terhadap kebenaran informasi yang beredar di jagad mereka.
"Kalau ada berita enggak benar, pengguna sendiri yang bilang itu tweet hoax. Bukan berita hoax, ya, tapi tweet hoax. Kalau berita, kan, berkaitan adanya informasi dari satu media yang dipakai," ujarnya.
Di samping itu, keberadaan akun-akun Twitter milik berbagai kantor berita Roy anggap sebagai 'penjaga' lainnya menyangkut kebenaran informasi di lini massa.
Jika ada akun yang meresahkan, Roy juga mengatakan bahwa Twitter mungkin saja mengeblok akun tersebut jika dianggap melanggar regulasi. Pengeblokan akun sendiri bisa dilakukan karena deteksi sistem atau karena laporan sesama pengguna.
"(Pengguna bisa) laporkan akun itu dan kami akan lihat ada pelanggaran regulasi atau tidak, ada yang mengkhawatirkan atau tidak. Ada berbagai macam matrix di internal kami, bisa karena mengancam orang, dan lain-lain. Ada hal-hal tertentu yang tak boleh dilakukan di Twitter. Ada regulasinya di support.twitter.com atau di terms and conditions," katanya memaparkan.
"Tidak harus ribuan orang yang melapor. Kalau dua-tiga orang pun yang lapor, jika kami anggap melanggar regulasi, akan kami lakukan tindakan," ujarnya lagi.