Biasanya, para karyawan mengobrol satu sama lain. Tak jarang pula menyanyikan lagu. Namun, kerap pula manajer meneriaki mereka untuk meningkatkan kecepatan kerja.
“Para manajer bersikap buruk terhadap para karyawan dan meneriaki mereka jika tak cukup cepat. Suara teriakan biasa terdengar, kami mendengarnya setiap hari,” kenang Dejian.
Dejian menceritakan insiden di suatu hari ketika seorang manajer menstop mesin perakitan dan mengumpulkan mereka hanya untuk meneriaki satu keryawan yang bekerja lambat.
“Suatu hari tiba-tiba seorang manajer marah dengan meledak-ledak,” kenang Dejian.
Pegatron pernah disorot media, yakni oleh BBC pada tahun 2014 dan Bloomberg pada tahun 2016. Pabrik itu dilaporkan atas dugaan kasus penambahan jam kerja secara paksa dan kondisi kerja yang sulit.
Apple sendiri menegaskan pihaknya menempatkan staf di pabrik yang jadi rekanannya untuk memantau pekerjaan perakitan. Dejian juga membenarkan bahwa staf Apple datang dua atau tiga kali melakukan pemantauan.
Namun, ketika para manajer menyadari kedatangan mereka, mereka akan bersikap baik. Mereka juga menyuruh para karyawan untuk bekerja rapi dan kerja dengan tenang.
“Dan lalu mereka (para staf Apple) akan berlalu saja. Ya hanya seperti itu,” ujar Dejian. (News.com.au)