4. Memiliki Fitur Multi-tasking
Fitur yang biasanya hanya dimiliki oleh jajaran ponsel premium Samsung ini pertama kali hadir dalam seri Galaxy A dan menjadikan A9 sebagai satu-satunya seri Galaxy A yang memiliki fitur tersebut.
Menurut Danny Galant selaku Head of IT and Mobile Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, fitur Multi-tasking ini hadir sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pihak Samsung melihat bahwa konsumen tidak hanya membutuhkan dan berfokus pada satu bidang saja, tetapi ingin melakukan aktivitas mobile lainnya tanpa perlu repot beralih dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain.
5. Tidak Memiliki Sertifikasi IP68
Tidak seperti jajaran Galaxy A lainnya yang rilis pada tahun 2017 yang memiliki sertifikasi IP68 atau tahan air dan debu, Samsung Galaxy A9 belum mengadopsi fitur tersebut.
IP68 sendiri merupakan kode sertifikat yang ditetapkan dan diterbitkan oleh Komisi Elektroteknik Internasional (International Electrotechnical Commission/IEC) sebagai sistem untuk mengklarifikasikan tingkat pengamanan pada peralatan elektronik.
Galant kembali menjelaskan bahwa Samsung melihat kebutuhan konsumen, di mana Galaxy A9 memang didesain khusus yang berfokus pada kebutuhan swafoto. Setelah melihat segmen yang ditargetkan, Samsung memutuskan untuk lebih unggul pada kamera yang mumpuni.
Saat rilis di luar negeri, Samsung Galaxy A9 dibanderol dengan harga sekitar 600 euro atau setara dengan Rp 9,9 juta. Namun, di Indonesia sendiri Samsung Galaxy A9 dijual dengan harga yang lebih terjangkau yaitu Rp 7,999 juta.
Baca Juga: Bocoran Samsung Galaxy M yang Akan Gantikan Keluarga Galaxy J