Kisah Penyelamat Gajah di Kuil India: Penyiksa Teteskan Air Mata Buaya

BBC Suara.Com
Senin, 17 Agustus 2020 | 23:30 WIB
Kisah Penyelamat Gajah di Kuil India: Penyiksa Teteskan Air Mata Buaya
[BBC].

"Mereka menyiksa gajah-gajah itu sampai mati, dan setelah hewan itu mati, mereka menyalakan lampu dan meneteskan air mata buaya, seolah-olah mereka sangat sedih dengan kematian gajah-gajah tersebut," kata Sangita.

Dia menggambarkan dirinya sebagai seorang Hindu taat yang berupaya menghapus praktik gajah kuil secara bertahap.

India memiliki 2.500 gajah di penangkaran, hampir seperlima di antaranya berada di Kerala. Gajah-gajah itu dimiliki oleh kuil serta individu.

Sangita memahami simbolisme budaya dan agama dengan gajah.

Namun, sebagai lulusan biologi dan ekologi, dia tahu bahwa gajah adalah satwa yang sangat cerdas, emosional dan memilliki kemampuan sosial, yang terbiasa melintasi jarak jauh di alam liar untuk mencari makanan dan air.

Kembang api

Kaki mereka tidak bisa menyesuaikan diri dengan jalanan dari beton dan batu, yang sangat panas selama musim panas.

Mereka terprovokasi oleh alat musik yang menggelegar, suara keras, kerumunan massa dan pertunjukan kembang api, yang menandai mulainya festival.

Mereka dipukuli hingga tunduk dan menjadi tontonan.

"Satwa-satwa ini disiksa dengan menggunakan senjata keras seperti alat pemukul gajah bullhooks (yang di ujungnya memiliki kait logam yang tajam), rantai berduri, dan tongkat panjang dengan paku yang menusuk- yang digunakan untuk menusuk sendi gajah untuk menimbulkan rasa sakit yang parah," kata Sangita.

Baca Juga: Singapura Musnahkan 9 Ton Gading Gajah Ilegal Senilai Rp 191 Miliar

Belalai lumpuh

Dia berhasil merekam 25 jam video gajah dan mendokumentasikan banyak kasus kekejaman terhadap satwa langka itu.

"Saya benar-benar hancur dan jiwa saya hancur. Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya tidak bisa berpaling dari satwa-satwa cantik ini."

Dia menjadi emosional dan suaranya pecah saat menggambarkan contoh perilaku tidak berperasaan terhadap gajah jantan bernama Ramabadran, yang dimiliki oleh otoritas Kuil Thiruvambadi.

"Sungguh menyedihkan menyaksikan gajah ini mencelupkan belalainya yang lumpuh ke dalam tangki air. Ia tidak bisa mengambil air."

Kondisinya semakin memburuk sehingga Dewan Kesejahteraan Hewan India menyarankan gajah itu dibunuh dengan belas kasihan. Namun, gajah itu tetap digunakan dalam upacara kuil sampai akhir.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI