Namun, Tambyah tidak setuju dengan pendapat itu dengan mengatakan bahwa mutasi tidak akan cukup mengubah virus untuk membuat vaksin potensial kurang efektif.
![Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/06/84839-simulasi-vaksin-covid.jpg)
Pada bulan lalu, Profesor Nick Loman di University of Birmingham, yang merupakan bagian dari Covid-19 Genomics Consortium mengatakan D614G adalah yang paling dominan di dunia dan menyebar lebih cepat di Inggris daripada strain asli dari Wuhan, China.
Pendapat Tambyah juga didukung oleh Profesor Loman yang mengatakan bahwa D614G tampaknya tidak mematikan.