
Pada game kedua, giliran RRQ Hoshi yang tampil trengginas. Jika game ketiga membutuhkan waktu 20 menit, game kedua justru hanya berlangsung 16 menit saja.
Berperan sebagai core, Alberttt tampil sempurna dengan 5 Kill 5 Assist serta 0 Death saat menggunakan hero Ling.
Dibantu dengan Vynnn yang menggunakan Chang'e serta R7 dengan Dyroth-nya, RRQ memenangkan game kedua dengan skor Kill 12 vs 2.
Menjadi babak penentuan, game ketiga berlangsung sangat sengit bagi kedua tim.
Di menit ke-10, Aura Fire tampil menekan dan unggul skor Kill 10 vs 5 atas RRQ Hoshi.

Meski hanya tersisa 1 Turret, RRQ Hoshi berhasil menahan gempuran Aura Fire di mana skor Kill menjadi 14 vs 11 untuk keunggulan Aura.
Momen kunci terdapat pada menit ke-24, di mana RRQ Hoshi dapat meratakan 4 hero sekaligus milik Aura Fire.
Unggul dalam jumlah hero, push di sisi tengah membuat RRQ merebut kemenangan di game ketiga. Membutuhkan waktu 25 menit, RRQ Hoshi mengandaskan Aura Fire dengan skor Kill 15 vs 15.
Saat sesi wawancara, perwakilan dari tim RRQ, Wizzking mengungkapkan bahwa titik balik RRQ di game ketiga ada pada matinya hero backline sekaligus pemberi Damage tinggi dari Aura Fire.
Baca Juga: Jadwal MPL Indonesia Season 6 Pekan 4
"Menurut gua, kunci kemenangan game ketiga ketika R7-nya bisa dapet backline-nya Aura. Pharsa sama Kimmy udah mati, kita bisa comeback di late game," kata Wizzking.