Suara.com - Paul Robert Milgrom dan Robert Butler Wilson adalah ekonom asal Amerika Serikat yang baru saja memenangkan penghargaan Nobel Ilmu Ekonomi tahun ini untuk pengembangan teori lelang (auction theory) dan pengembangan bentuk lelang yang inovatif.
Kedua ekonom ini membuat format lelang yang baru yang mempermudah penjualan barang yang tidak memiliki bentuk fisik, contohnya frekuensi radio.
Metode lelang yang bisa menguntungkan baik penjual dan pembeli adalah sebuah inovasi yang bisa diterapkan di Indonesia.
Format baru lelang
Lelang merupakan proses jual beli barang atau jasa yang kemudian dijual pada penawar dengan harga tertinggi. Di Indonesia lelang banyak dilakukan mulai dari untuk menjual mobil bekas, barang sitaan negara, sampai ke penjualan frekuensi untuk telepon selular.
Paul dan Robert mendesain lelang yang dinamakan lelang multi babak secara serentak atau Simultaneous Multiple Round Auction (SMRA) untuk membantu penjualan benda yang tidak memiliki bentuk fisik, contohnya frekuensi siaran atau internet.
Metode lelang ini pertama kali diterapkan keduanya bersama dengan seorang ekonom lain dari Amerika Serikat, Preston McAfee, dalam mendesain sebuah lelang untuk Federal Communication Commission (FCC) atau komisi penyiaran Amerika Serikat dalam menjual frekuensi untuk koneksi internet berkecepatan tinggi pada perusahaan telekomunikasi pada tahun 1994.
Bentuk lelang SMRA pada tahun itu berhasil menghasilkan pendapatan US$617 juta atau setara dengan Rp 9 triliun dengan kurs saat ini bagi pemerintah Amerika Serikat, yang sebelumnya hampir tidak mendapatkan apa-apa dari pembagian hak penggunaan frekuensi.
Metode lelang ini juga menghindari ‘kutukan pemenang’, sebuah istilah untuk mereka yang berhasil mendapatkan sebuah barang dalam lelang, tetapi pada akhirnya ternyata membayar dengan harga yang jauh lebih mahal.
Baca Juga: Daftar Penerima Hadiah Nobel 2020
Lelang yang didesain Paul dan Robert menawarkan semua barang atau jasa secara bersamaan dan pembeli bisa menawar berbagai bagian sekaligus. Lelang ini dimulai dengan harga terendah untuk menghindari kutukan pemenang dan lelang berakhir ketika tidak ada penawaran baru dalam sebuah babak.