Puluhan Ponsel Jurnalis Al Jazeera Diretas, Dalangnya Israel?

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 22 Desember 2020 | 06:30 WIB
Puluhan Ponsel Jurnalis Al Jazeera Diretas, Dalangnya Israel?
Ilustrasi hackers. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain karyawan Al Jazeera, Citizen Lab melaporkan bahwa jurnalis Al Araby TV, Rania Dridi, juga menjadi korban peretasan yang menggunakan spyware NSO Group. Serangan ini dimulai pada Oktober 2019, dan tampaknya mencakup dua eksploitasi zero-day.

Ini bukan pertama kalinya muncul tuduhan bahwa spyware dari NSO Group telah digunakan untuk menargetkan jurnalis.

Sebagaimana melansir laman The Verge yang mengutip dari The Guardian, Selasa (22/12/2020) melaporkan bahwa perangkat lunak tersebut diduga telah digunakan untuk menargetkan jurnalis di Maroko, serta pembangkang politik dari Rwanda dan politisi Spanyol.

Ketika dihubungi untuk dimintai komentar, juru bicara NSO Group mengatakan bahwa laporan Citizen Lab didasarkan pada "spekulasi" dan "tidak memiliki bukti yang mendukung koneksi ke NSO."

NSO Group Israel. [Jack Guez/AFP]
NSO Group Israel. [Jack Guez/AFP]

“NSO menyediakan produk yang memungkinkan badan penegakan hukum pemerintah untuk menangani kejahatan terorganisir yang serius dan kontraterorisme saja, dan seperti yang dinyatakan di masa lalu kami tidak mengoperasikannya,” kata juru bicara tersebut.

"Namun, saat kami menerima bukti yang dapat dipercaya atas penyalahgunaan dengan cukup informasi yang memungkinkan kami untuk menilai kredibilitas tersebut, kami mengambil semua langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur investigasi kami untuk meninjau tuduhan tersebut."

Sebagai hasil dari penyelidikannya, Citizen Lab menyerukan peraturan lebih lanjut tentang penggunaan teknologi pengawasan dan untuk moratorium global atas penjualan dan transfernya sampai pengamanan diberlakukan untuk mencegah penyalahgunaannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI