Facebook Juga Blokir Media Australia di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 18 Februari 2021 | 18:14 WIB
Facebook Juga Blokir Media Australia di Indonesia
CEO Facebook, Mark Zuckerberg saat memberikan kesaksian di depan Senat AS, Selasa (10/4/2018). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Facebook sebelumnya mengklaim bahwa hanya 4 persen pengguna yang mengakses berita di platformnya. Klaim ini berbeda dari beberapa studi di Australia.

Penelitian University of Canberra pada 2020 kemarin misalnya menunjukkan bahwa 21 persen warga di negara itu menggunakan media sosial sebagai sumber berita utama dan 39 persen dari jumlah itu mengandalkan Facebook sebagai penyaji berita.

Unfriend Australia

Kebijakan Facebook ini disambut amarah oleh Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Ia mengatakan langkah Facebook untuk membuktikan kekhawatiran bahwa para raksasa teknologi AS kini merasa di atas negara.

"Langkah Facebook hari ini yang meng-unfriend Australia, menghapus semua informasi penting soal kesehatan dan layanan kedaruratan, adalah bentuk arogansi karena mereka merasa kecewa," tulis Morrison di Facebook.

"Aksi ini hanya mengonfirmasi kerisauan, yang diutarakan oleh semakin banyak negara tentang perilaku perusahaan-perusahaan Big Tech yang merasa lebih besar dari pemerintahan dan bahwa aturan tidak bisa diterapkan pada mereka," imbuh Morrison.

Sementara perusahaan-perusahaan media Australia juga mengkritik Facebook yang dinilai berbahaya, karena akan membuat berita-berita hoaks menyebar tanpa dihalangi oleh konten-konten terpercaya.

"Facebook telah secara signifikan meningkatkan peluang misinformasi, radikalisme berbahaya, dan teori konspirasi menguasai platformnya," tulis Lisa Davies, editor SMH seperti dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Terungkap Alasan Facebook Blokir Konten Berita Pengguna Australia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI