Lebih dari 87 Ribu Penelitian Covid-19 Diterbitkan Sejak Pandemi Dimulai

Selasa, 02 Maret 2021 | 11:30 WIB
Lebih dari 87 Ribu Penelitian Covid-19 Diterbitkan Sejak Pandemi Dimulai
Ilustrasi ilmuwan. [Pixabay/felixioncool]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kemungkinan pendanaan pemerintah untuk penelitian tentang masalah ini turun secara drastis di negara-negara seperti China ketika pandemi tidak lagi menjadi ancaman besar.

Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)

Sementara itu, ilmuwan di Amerika Serikat terlibat dalam 23 persen dari semua penelitian virus Corona di seluruh dunia pada awal pandemi dan meningkat sekitar 33 persen dari Juli hingga Oktober.

Studi baru menemukan bahwa jumlah tim dalam proyek penelitian virus Corona terus menurun. Tak hanya itu, tingkat kolaborasi internasional juga terus menurun. Sebagian besar alasannya karena larangan bepergian membuat para ahli tidak mungkin bertemu.

Menurut Wagner, hal ini sangat merugikan pembentukan kolaborasi baru di antara para ilmuwan, yang hampir selalu dimulai dengan tatap muka.

Tetapi, mungkin juga ada komponen politik, terutama dalam kolaborasi Amerika Serikat-China. Persyaratan tinjauan studi pemerintah China mungkin merugikan.

Selain itu, pemerintah Amerika Serikat telah memberikan pengawasan lebih kepada para peneliti China di Amerika Serikat, yang mungkin menyebabkan beberapa ilmuwan enggan melakukan kemitraan.

Padahal, Wagner menjelaskan bahwa para ilmuwan perlu mencari cara cara untuk memulai kembali kolaborasi saat umat manusia memasuki periode pasca-Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI