Untungnya, jejak fosil itu mengungkapkan cukup banyak informasi.
Dalam penelitian baru yang dipublikasikan di Prosiding Royal Society B, Droser dan tim peneliti mengamati empat perwakilan dari biota Ediakara, yaitu Dickinsonia, Ikaria, Kimberella yang mirip siput, dan gumpalan hemispherical Tribrachidium.
Berdasarkan pengamatan terhadap fosil, para peneliti menyimpulkan hewan yang kemungkinan besar mengandung bentuk dasar sistem saraf, didukung dan diatur oleh jenis elemen pengatur genetik yang sama yang masih digunakan oleh hewan hidup saat ini, termasuk manusia.
![Biota Ediakara. [Royal Society Publishing]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/10/56051-biota-ediakara.jpg)
Secara khusus, tim ahli menguraikan berbagai gen yang mungkin telah mempengaruhi multiseluleritas, kekebalan, saraf, kematian sel, pola aksial (yang membedakan sisi tubuh, seperti depan, belakang, kiri atau kanan), dan lainnya.
Meskipun masih banyak yang harus dipelajari tentang makhluk purba ini, tapi temuan menunjukkan bahwa gen ini dapat menyatukan sesuatu yang telah punah selama setengah miliar tahun dan manusia saat ini.