Pada sekitar waktu yang sama, Bulan dan Jupiter akan berbagi kenaikan yang sama, yang disebut konjungsi.
3. Waktu terbaik mengamati Omega-Cen
Omega-Cen atau Omega Centauri merupakan gugus bintang bola paling terang di langit. Pada 13 April mendatang, pengamat akan berkesempatan untuk melihat gugus bola tersebut.
Pada deklinasi -47° 28', Omega-Cen paling mudah dilihat dari belahan Bumi selatan tetapi tidak dapat dilihat dari garis lintang di utara 22° LU.
Pada 13 April, Omega-Cen akan berada di arah yang berlawanan dari Matahari sehingga pengamat dapat melihatnya semalaman hingga fajar.
Dari Indonesia, Omega-Cen dapat dilihat antara pukul 19.10 WIB dengan ketinggian 17 derajat di atas cakrawala tenggara hingga 04.28 WIB saat tenggelam di bawah 17 derajat di atas cakrawala barat daya.
![Omega-Cen. [In the Sky]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/02/63417-omega-cen.jpg)
Ini akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 23:54 WIB dengan ketinggian 48 derajat di atas ufuk selatan.
Pada magnitudo 3,7, Omega-Cen sulit dilihat dengan mata telanjang kecuali dari tempat gelap dan bebas dengan polusi, namun pengamat dapat melihatnya dengan jelas melalui bantuan teropong atau teleskop.
4. Okultasi Mars
Baca Juga: Apa Itu Fenomena Apogee? Malam Ini Juga Ada Konjungsi Bulan-Mars-Aldebaran!
Pada 17 April, Bulan akan tampak lewat di depan Mars sehingga menciptakan fenomena okultasi Bulan yang dapat diamati di beberapa bagian Asia, termasuk Indonesia.