1.000 Perusahaan AS Kena Serangan Siber, Joe Biden Dikecam

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 05 Juli 2021 | 05:35 WIB
1.000 Perusahaan AS Kena Serangan Siber, Joe Biden Dikecam
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Instagram/@joebiden)

Biden mengatakan bahwa dia belum berbicara dengan Putin sejak pelanggaran terakhir atau sejak pertemuan mereka di Jenewa.

Ilustrasi serangan siber (Shutterstock).
Ilustrasi serangan siber (Shutterstock).

"Saya mengarahkan sumber daya penuh dari pemerintah untuk membantu dalam respon jika diperlukan," katanya.

"Saya mengarahkan komunitas intelijen untuk memberi saya pemahaman mendalam tentang apa yang terjadi. Aku akan tahu lebih baik besok.'

Badan Keamanan Cybersecurity dan Infrastruktur AS (CISA) mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya mengambil tindakan untuk memahami dan mengatasi serangan ransomware rantai pasokan baru-baru ini.

Sekitar 1.000 bisnis AS terkena dampak serangan cyber 'kolosal' pada hari Jumat, melumpuhkan jaringan komputer mereka.

Perusahaan di seluruh dunia di setidaknya 17 negara diperkirakan juga terpengaruh.

Para peretas pertama kali menargetkan perusahaan TI yang berbasis di Florida, Kaseya, sebelum menyebar ke perusahaan lain yang menggunakan perangkat lunak perusahaan.

Pelanggaran itu ditemukan Jumat sore karena banyak bisnis sudah tutup atau mengucapkan selamat tinggal kepada karyawan untuk akhir pekan Hari Kemerdekaan yang panjang.

Ilustrasi uang tebusan diserahkan agar peretas membuka akses komputer yang dikunci oleh ransomware. [Shutterstock]
Ilustrasi uang tebusan diserahkan agar peretas membuka akses komputer yang dikunci oleh ransomware. [Shutterstock]

Perusahaan keamanan Huntress mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya yakin geng cyber ransomware REvil yang terkait dengan Rusia.

Baca Juga: Amerika Serikat Siapkan 13 Juta Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI