Trojan ini didistribusikan di toko aplikasi tidak resmi dan berbagai portal dengan kedok aplikasi, game, dan buku populer, dan lain lain.
Kaspersky mengamati bahwa banyak toko palsu terkait Squid Game mulai bermunculan.
Sebagian besar dari mereka menawarkan kesempatan untuk membeli kostum seperti yang dikenakan pemain di serial tersebut dan mereka mengaku sebagai toko resmi.
Saat berbelanja di situs tersebut, pengguna berisiko kehilangan uang mereka dan tidak
mendapatkan barang yang diinginkan.
Selain itu, para pengguna juga secara tidak langsung telah membagikan informasi perbankan dan identitas pribadi seperti rincian kartu, termasuk alamat email, alamat tempat tinggal, dan nama lengkap kepada pelaku kejahatan siber demi melakukan pembelian tersebut.
Selain halaman phishing yang menawarkan streaming Squid Game , Kaspersky juga menemukan beberapa halaman yang menawarkan untuk bersaing dalam versi online game untuk memenangkan hadiah utama – 100 BNB (Binance coin).
![Ilustrasi Malware. [Damien Meyer/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/20/89578-malware.jpg)
Selanjutnya, pemain tidak akan menerima hadiah yang dijanjikan dan justru berakhir dengan pengunduhan malware bahkan kehilangan data.
“Squid Game yang menjadi daya tarik baru hanyalah masalah waktu. Seperti topik trending lainnya,
penjahat dunia maya memiliki firasat bagus tentang apa yang akan berhasil dan apa yang tidak," ujar Anton V. Ivanov, pakar keamanan di Kaspersky.
Saat Squid Game sedang berkembang pesat di kalangan masyarakat, banyak halaman phishing yang menawarkan kostum pemain layaknya di serial, hingga mengundang pengguna untuk memainkan game serupa secara online.
Baca Juga: Dianggap Bawa Pesan Kekerasan, Sekolah di AS Ini Larang Siswanya Pakai Kostum Squid Game
Akhirnya, para target berakhir dengan kehilangan data, uang, hingga malware terinstal di perangkat mereka.