Gerhana Bulan parsial akan terjadi pada 19 November 2021 dan Indonesia akan menjadi salah satu wilayah yang dapat mengamati fenomena tersebut.
Saat gerhana Bulan parsial terjadi, hanya sebagian wajah Bulan yang tertutupi bayangan Bumi, sehingga tidak akan muncul warna kemerahan. Sebaliknya, Bulan akan tampak seperti tergigit.
Meski begitu, diprediksi gerhana Bulan parsial ini akan menutupi sekitar 97 persen dari permukaan Bulan.
Gerhana Bulan parsial akan dapat diamati mulai sekitar pukul 13:03 WIB (15.02 WIT/14.02 WITA). Sayangnya, hari masih siang di Indonesia sehingga pengamat tidak dapat mengamatinya.
Namun, puncak Gerhana Bulan parsial akan terjadi pada 16.02 WIB (18.02 WIT/17.02 WITA).
![Gerhana Bulan Parsial. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/06/03/91614-gerhana-bulan-parsial.jpg)
Pada saat ini, pengamat yang tinggal di Indonesia bagian timur dapat mulai melihat Gerhana Bulan parsial.
Gerhana Bulan parsial akan berakhir sekitar pukul 17.47 WIB (19.47 WIT/18.47 WITA), di mana pengamat yang tinggal di Indonesia bagian tengah bisa melihat Bulan rendah di langit timur.
Gerhana akan benar-benar berakhir sekitar pukul 18.03 WIB (21.03 WIT/19.03 WITA).
Secara keseluruhan, gerhana Bulan parsial akan terjadi selama 6 jam 2 menit.
Baca Juga: Minggu Ini Puncak Hujan Meteor Orionid, tapi Bisa Mengecewakan
Selain di Indonesia, gerhana Bulan parsial ini juga dapat diamati di Oseania, Amerika, Asia Timur, dan Eropa Utara.