Menurut BBC dan Britannia, dikenal melakukan ritual yang melibatkan pengorbanan manusia.
Dilansir laman Livescience, Senin (22/11/2021), kekaisaran mencapai puncaknya pada abad ke-15, sebelum suku Inca menaklukkannya sekitar 1470 M.
Para arkeolog belum menemukan bukti bahwa sisa-sisa manusia di kuburan yang baru ditemukan adalah hasil dari pengorbanan semacam itu.
Faktanya, para peneliti belum mengetahui bagaimana orang-orang itu meninggal, kata Meneses dalam pernyataannya.
Namun, para arkeolog percaya bahwa ada dua penguburan massal terpisah di kuburan yang sama.
Di dalam kuburan, para arkeolog menemukan satu kerangka yang "mempertahankan posisi anatomisnya" dan kerangka lain yang tulangnya bercampur dan terkena unsur-unsur, menurut pernyataan itu.
![Kuburan massal di Peru. [Gob.pe]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/22/91038-kuburan-massal-di-peru.jpg)
Temuan ini menunjukkan bahwa orang-orang kuno mengubur beberapa individu ini tepat setelah mereka meninggal dan beberapa di kemudian hari.
Mereka kemungkinan membawa sisa-sisa kelompok orang kedua dari tempat pemakaman lain, menurut para peneliti.
"Ini menunjukkan bahwa Chimu biasa merelokasi dan memanipulasi almarhum mereka," kata Sinthya Cueva García, direktur Program Penelitian Arkeologi Proyek Khusus Kompleks Arkeologi Chan Chan, dalam pernyataannya.
Baca Juga: Ditemukan! 2.500 Bangunan Pra-Hispanik dan 80 Situs Pemakaman Kuno di Rute Kereta Maya