Ia mengaku air ketubannya pecah pada 15 Juni dan tidak percaya karena ia baru hamil selama 24 minggu.
Setelah dibawa ke rumah sakit, Kimberly dinyatakan terkena sepsis, sebuah komplikasi infeksi yang mengancam jiwa.
Tim dokter setempat memutuskan untuk mengeluarkan bayinya dari dalam perut melalui operasi demi menyelamatkan nyawa sang ibu.

Hingga kini, bayi Rory masih berada di rumah sakit dan belum diketahui kapan pihak rumah sakit akan memperbolehkan bayi tersebut pulang ke rumah untuk berkumpul bersama keluarganya.