Reinisch mengaku kalau perusahaan masih terus memantau efek dari kebijakan data transatlantik ini, baik dari sisi perusahaan maupun pengguna.
"Kami berharap dapat melihat kemajuan berkelanjutan dalam negosiasi penggantian Privacy Shield untuk melindungi transfer data translantik, memastikan perlindungan privasi yang kuat, dan menjaga komunitas global, ekonomi, bisnis, dan keluarga tetap terhubung," pungkasnya.
Sebelumnya, laporan pendapatan Meta mengungkapkan kalau perusahaan bakal mencabut layanan Facebook dan Instagram dari Uni Eropa.

Hal ini disebabkan karena Privacy Shield, aturan dari AS yang diajukan Meta ke Uni Eropa, tidak disetujui.
Keputusan pengadilan Eropa membuat Meta tak lagi leluasa membagi data antara pengguna di Eropa dan AS.